JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengklaim, Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadian negara untuk Nahdatul Ulama (NU). Bukan untuk umat Islam dan agama lainnya.
"Kementerian Agama itu hadiah negara untuk NU', 'bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU'. Nah, jadi wajar kalau sekarang NU itu memanfaatkan banyak peluang yang ada di Kementerian Agama kan dia itu NU," kata Yaqut dalam webinar bertajuk Webminar Internasional Peringatan Hari Santri 2021 RMI-PBNU, dikutip Ahad (24/10/2021).
Yaqut berujar, dari sejarah Kementerian agama muncul karena ada pencoretan 7 kata dalam piagam Jakarta. Kemudian yang mengusulkan itu menjadi juru damai atas pencoretan itu dari pihak NU, kemudian lahir Kementerian Agama karena itu.
"Nah wajar sekarang kita minta Dirjen Pesantren, kemudian kita banyak mengafirmasi pesantren, dan santri juga, saya kira wajar wajar saja tidak ada yang salah," katanya.
Yaqut klaim, Kementerian Agama hadiah untuk NU karena selama ini ormas itu dikenal toleran dan melindungi minoritas. Dia mengatakan, jika sekali pun Kemenag kadi Kementerian semua agama, maka itu tidak akan menghilangkan NU-nya.
"Jadi kalau sekarang Kementerian Agama menjadi kementerian semua agama, itu bukan menghilangkan ke-NU-annya, tapi justru menegaskan ke-NU-annya. NU itu terkenal paling toleran, NU terkenal paling moderat, saya kira tidak ada yang salah. Saya kira itu menjadi background landasan cara-cara berpikir kami di Kementerian Agama yang insyaallah hampir seragam, meskipun masih ada satu dua ya bisa karena kita mengelola organisasi yang besar," ujarnya. (dal/fin).