JAKARTA- Kritikus Faizal Assegaf menilai, banyak tokoh Nahdatul Ulama (NU) yang lupa atau bahkan menutup-nutupi sosok ulama besar sekaligus inspirator pembentukan NU, Kiyai Hasan Gipo. Padahal menurutnya, Kyai Hasan Gipo merupakan aset sejarah NU.
"Patut dipahami oleh seluruh umat Islam di negeri ini, semua calon yang berebut jatah Ketum NU, mereka-mereka itu buta sejarah otentik NU. Mereka jadi gagu, kalau ditanya soal ulama besar Hasan Gipo. Pura-pura lupa atau ada upaya menutupi ihwal Gipo yang merupakan aset sejarah Aswaja - NU. Kualat kalian," ujar Faizal Assegaf ditwitternya @faizalassegaf yang telah diizinkan FIN.CO.ID mengutipnya, Selasa (19/10/2021).
Faizal heran, ulama NU sebesar Kyai Hasan Gipo dilupakan dalam daftar sejarah NU. Padahal dia adalah aktor pendiri organisasi Islam itu. Dia berharap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan NU bisa membuka dengan jujur sejarah berdirinya NU.
"Mana mungkin ulama besar Hasan Gipo sebagai aktor utama (pendiri dan Ketum PBNU pertama 1926-1934) sejarah dan makamnya baru diungkap di era Pres JKW? Ada apa dengan kalian politisi PKB dan para gus-gus NU? Mari berbesar hati untuk buka kebenaran sejarah secara jujur dan apa adanya, jangan bungkam!" ujarnya.
Dia mengatakan, hampir 100 tahun ummat Islam telah kehilangan akses sejarah yang benar tentang berdirinya NU. Di mana, Kyai Hasan Gipo yang merupakan keturunan wali besar Sunan Ampel, telah dilupakan begitu saja.
"Padahal kontribusi beliau sangat besar dan karena beliau NU tersebar. Hasan Gipo adalah inspirator pembentukan NU 1926-1934," ucapnya.
"Terbongkarnya sejarah Hasan Gipo, adalah petunjuk kebenaran paling berharga bagi umat Islam di negeri ini. Umat Islam mulai tahu Pendiri NU adalah Kiyai Hasan Gipo, Cucu Sunan Ampel. Selama ini umat hanya diberi copy paste 'sejarah rakitan', dagingnya sekilo, bumbunya satu ton," tutur Faizal Assegaf. (dal/fin)