News . 18/10/2021, 19:49 WIB
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 disebut bisa mencapai 5,2 persen jika pemerintah berhasil mempercepat program vaksinasi agar herd immunity cepat tercapai. Hal itu disampaikan oleh Ekonom Senior Chatib Basri dalam diskusi virtual Bincang APBN 2022 di Jakarta, Senin (18/10/2021).
"Kalau kita mampu mengatasi pandemi di mana vaksinnya bisa dipercepat sampai triwulan I-2022 maka saya kira target 5,2 persen itu bukan sesuatu yang berlebihan," kata Chatib Basri
Chatib Basri yang juga Mantan Menteri Keuangan RI itu mengatakan, program vaksinasi harus di akselerasi, karena jika belum mencapai 70- 80 persen, maka masih terdapat risiko pemulihan ekonomi yang naik turun, berbentuk huruf W.
"Ada risiko pemulihan ekonomi itu bentuknya W, naik turun, naik lagi, turun. Itu yang membedakan antara negara seperti Indonesia dengan Amerika Serikat (AS)," tuturnya.
BACA JUGA: Pengusaha Batubara Jangan Aji Mumpung, Pasokan DMO Harus Diperhatikan
Ia pun mencontohkan seperti yang terjadi di Amerika Serikat dan Singapura, dimana tingkat vaksinasi di negara itu masing-masing 50 persen dan 80 persen, maka kedua negara itu berpotensi memiliki daya pemulihan yang lebih tinggi dibanding Indonesia pada 2022.
"Kalau kita lihat proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara yang akses vaksinnya luar biasa, recovery -nya pada 2022 lebih tinggi dari kita. Di bawah Indonesia itu hanya Filipina dan Thailand," ujar Chatib.
Oleh karena itu, kata Chatib, jika pemulihan masih berbentuk W shape atau naik turun, maka pemotongan pengeluaran tidak dapat dilakukan karena pemerintah harus memberikan bantuan perlindungan sosial.
"Jadi di dalam periode ini saya melihat yang penting adalah alokasi dana kepada tiga hal yaitu kesehatan, bantuan sosial, dan dukungan kepada UMKM," pungkasnya. (git/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com