Direktur Nonaktif KPK Kembalikan Inventarisasi Barang Ditemani Istri

fin.co.id - 30/09/2021, 15:24 WIB

Direktur Nonaktif KPK Kembalikan Inventarisasi Barang Ditemani Istri

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi nonaktif KPK Giri Suprapdiono menyambangi Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi di Kuningan, Jakarta, Kamis (30/9).

Datang bersama istrinya, Giri bermaksud mengembalikan barang yang selama ini digunakan semasa bertugas di lembaga antirasuah. Giri, bersama penyidik nonaktif Novel Baswedan, merupakan dua dari 57 pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan dipecat secara hormat per hari ini.

Bersama istrinya, dia mengembalikan barang-barang berupa laptop, id card, dan peralatan kantor lainnya.

"Kami juga harus balikin asuransi kami, jadi semua yang apa kami dapatkan dari KPK dikembalikan hari ini," kata Giri di lokasi.

Giri menambahkan, pegawai yang resmi dipecat pada hari juga sempat melayangkan protes. Sebab, ada beberapa akes, salah satunya email kantor yang telah diblokir sejak pagi tadi.

"Dan pagi tadi keliatannya ada beberapa akses yang diblock juga tapi kita protes, mestinya kan harus sampe sore ini mestinya. Ya ini mungkin Hari terakhir bagi kami dan kami akan kembali seperti yang ada," imbuhnya.

Seperti diketahui ada 1.274 pegawai KPK lulus TWK sedangkan 75 orang pegawai tidak lulus, seorang di antaranya memang memasuki masa pensiun.

Selanjutnya ada 1.271 pegawai yang memenuhi syarat sudah dilantik menjadi ASN pada 1 Juni 2021.

Namun, sebanyak 18 orang pegawai TMS telah mengikuti pelatihan bela negara dan akan menyusul dilantik sebagai ASN 15 September 2021.

Total 58 pegawai KPK akan diberhentikan dengan hormat oleh KPK pada 30 September 2021. Ditambah seorang pegawai KPK lain yang belakangan ini dinyatakan TMS yakni Lakso Anindito.

Para pegawai KPK yang diberhentikan berasal dari berbagai jenjang jabatan mulai deputi, direktur hingga pegawai fungsional dan penyidik seperti Novel Baswedan, Yudi Purnomo, Rizka Anungnata, Harun Al Rasyid, Budi Agung Nugroho, dan nama-nama lain. (riz/fin)

Admin
Penulis