21.268 Personel TNI-Polri Amankan PON Papua

fin.co.id - 29/09/2021, 18:58 WIB

21.268 Personel TNI-Polri Amankan PON Papua

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

 

JAKARTA - Pengamanan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua sangat maksimal. Lebih dari 21 ribu personel gabungan TNI-Polri dikerahkan mengamankan jalannya pesta olahraga terbesar di republik ini.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa penyelenggaraan PON XX Papua akan mendapat pengamanan maksimal dari TNI-Polri. Pengerahan pasukan secara maksimal untuk memberikan rasa aman kepada seluruh kontingen yang bertanding dan juga masyarakat.

Disampaikannya sebanyak 21.268 personel gabungan TNI-Polri telah dikerahkan mengamankan PON XX Papua yang akan dibuka pada 2 Oktober.

"Mereka laksanakan kegiatan pertandingan terancam, ketakutan ini yang tidak boleh terjadi," katanya dalam keterangannya, Rabu (29/9).

Diingatkan kapolri, seluruh personel pengamanan TNI-Polri yang terlibat akan mengantisipasi sekecil apapun gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang mungkin terjadi selama pesta olahraga empat tahunan tersebut. Utamanya di wilayah dan arena diselenggarakannya PON XX Papua.

"Laksanakan betul pengamanan. Apalagi pada saat 2 Oktober nanti Pak Presiden datang dan kemudian dilaksanakan 'open ceremony', ini menjadi catatan yang harus kami laksanakan," ujarnya.

Selain pengamanan, dia juga mengingatkan tentang penerapan protokol kesehatan selama penyelenggaraan PON XX Papua tetap diperkuat. Tujuannya agar tidak menjadi tempat penularan kasus positif dengan adanya kegiatan tersebut.

Selain itu, Sigit berharap pemerintah daerah dibantu TNI dan Polri harus mengejar percepatan vaksinasi di Papua dengan memaksimalkan keberadaan gerai vaksinasi yang sudah disiapkan di arena-arena PON.

Dijelaskannya, dengan pengamanan dan strategi pengendalian COVID-19, akan memberikan efek ganda, yakni PON XX Papua bisa berjalan aman, lonjakan virus COVID-19 tidak terjadi dan terciptanya pertumbuhan ekonomi di Papua maupun tingkat nasional.(gw/fin)

Admin
Penulis