Sebentar Lagi Pil Antivirus Molnupiravir Bisa Digunakan untuk Mengobati Covid-19

fin.co.id - 26/09/2021, 17:46 WIB

Sebentar Lagi Pil Antivirus Molnupiravir Bisa Digunakan untuk Mengobati Covid-19

JAKARTA -  Dalam beberapa bulan kedepan, peluang dunia untuk melawan virus corona penyebab Covid-19 bakal terbuka lebih lebar. Hasil uji klinis Molnupiravir mengindikasikan rejimen pil harian jangka pendek itu dapat melawan virus lebih awal setelah diagnosis dan mungkin mencegah gejala berkembang setelah terpapar.

/p>

"Antivirus oral berpotensi tidak hanya mengurangi durasi sindrom Covid-19, tetapi juga berpotensi membatasi penularan ke orang-orang di rumah Anda jika Anda sakit," kata Timothy Sheahan, ahli virologi di University of North Carolina-Chapel Hill yang telah membantu merintis terapi menggunakan obat tersebut.

/p>

Antivirus sudah menjadi perawatan penting untuk infeksi virus lainnya, termasuk hepatitis C dan HIV. Salah satu yang paling terkenal adalah Tamiflu, pil yang diresepkan secara luas yang dapat mempersingkat durasi influenza dan mengurangi risiko rawat inap jika diberikan dengan cepat.

/p>

Obat-obatan, yang dikembangkan untuk terapi dan pencegahan infeksi virus pada manusia dan hewan, bekerja secara berbeda tergantung pada jenisnya. Tetapi antivirus dapat direkayasa untuk meningkatkan sistem kekebalan demi melawan infeksi, memblokir reseptor sehingga virus tidak dapat memasuki sel sehat, atau menurunkan jumlah virus aktif dalam tubuh.

/p>

Setidaknya tiga antivirus yang menjanjikan untuk Covid sedang diuji dalam uji klinis, dengan hasil yang diharapkan segera setelah akhir musim gugur atau musim dingin, kata Carl Dieffenbach, direktur Divisi AIDS di National Institute of Allergy and Infectious Diseases AS, yang mengawasi pengembangan antivirus.

/p>

"Saya pikir kita akan mendapatkan jawaban tentang kemampuan pil ini dalam beberapa bulan ke depan," kata Dieffenbach seperti dikutip laman NBC News, Jumat (24/9/2021).

/p>

BACA JUGA: Virus Covid-19 Tak Mungkin Terus Mengganas, Nantinya Akan Jadi Flu Biasa

/p>

Pemain utama adalah obat dari Merck & Co. dan Ridgeback Biotherapeutics yang disebut molnupiravir, kata Dieffenbach. Produk tersebut sedang dalam uji coba di Fred Hutchinson Cancer Research Center, Seattle.

/p>

Dua lainnya adalah kandidat dari Pfizer, yang dikenal sebagai PF-07321332, dan AT-527, antivirus yang diproduksi oleh Roche dan Atea Pharmaceuticals.

/p>

Obat itu bekerja dengan mengganggu kemampuan virus untuk bereplikasi dalam sel manusia. Dalam kasus molnupiravir, enzim yang menyalin materi genetik virus dipaksa untuk membuat begitu banyak kesalahan sehingga virus tidak dapat bereproduksi. Pada gilirannya, obat itu akan mengurangi  viral load  pasien, mempersingkat waktu infeksi dan mencegah respons imun berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit serius atau kematian.

/p>

/p>

Sejauh ini, hanya satu obat antivirus, remdesivir, yang telah disetujui untuk mengobati Covid. Tapi itu diberikan secara intravena kepada pasien yang cukup sakit ketika dirawat di rumah sakit, dan itu tidak dimaksudkan untuk penggunaan awal dan luas. Sedangkan molnupiravir berpotensi dikemas sebagai pil.

/p>

Virolog Sheahan, yang juga melakukan pekerjaan praklinis pada remdesivir, memimpin penelitian awal pada tikus yang menunjukkan bahwa molnupiravir dapat mencegah penyakit awal yang disebabkan oleh SARS -CoV-2, virus yang penyebab Covid. Formula ini ditemukan di Emory University dan kemudian diakuisisi oleh Ridgeback dan Merck.

/p>

Uji klinis dilanjutkan, termasuk uji coba awal pada 202 peserta pada musim semi lalu yang menunjukkan bahwa molnupiravir dengan cepat mengurangi tingkat virus menular. Chief Executive Merck Robert Davis mengatakan bahwa perusahaan mengharapkan data dari uji coba fase 3 yang lebih besar akan diperoleh dalam beberapa minggu mendatang, sehingga berpotensi untuk mendapatkan otorisasi penggunaan darurat dari Food and Drug Administration "sebelum akhir tahun."

/p>

Pfizer meluncurkan uji coba gabungan fase 2 dan 3 untuk produknya pada 1 September, sementara pejabat Atea mengatakan mereka mengharapkan hasil uji coba fase 2 dan fase 3 akhir tahun ini.

/p>

BACA JUGA: Nilai Transaksi Harian BEI Melonjak 1,33 Persen Jadi Rp12,75 Triliun

Admin
Penulis