Husin Alwi Duga Santri Tutup Telinga dari Musik Terpapar Paham Khilafah, Tokoh NU: Lebay!

fin.co.id - 16/09/2021, 14:35 WIB

Husin Alwi Duga Santri Tutup Telinga dari Musik Terpapar Paham Khilafah, Tokoh NU: Lebay!

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA- Ketua Cyber Indonesia Husin Alwi Shihab menilai, para santri yang menutup telinga saat mendengar musik adalah santri yang bermasalah dengan ajaran agama. Husni Alwi khawatir santri tersebut terpapar paham kelompok Islam seperti Hizbutahrir Indonesia (HTI).

/p>

"Saya melihatnya, ada juga bahwa dalam arti ada faham-faham yang agak fanatik, dari golongan islam 'sebelah', khusunya dari bekas HTI. Ini dalam memahami Islam itu sangat fundamentalis. Sangat fanatik lah," ujar Husin Alwi dikutip dari YouTube tvOneNews, Kamis (16/9/2021).

/p>

Husin Alwi mengatakan, para santri itu tidak perlu sampai harus menutup telingan ketika mendengar musik. Kecuali musik itu bernada jorok yang tak layak didengar. Dia menduga, para santri itu mulai terpapar doktrin islam fundamentalis.

/p>

"Mungkin anak-anak itu dari ya orang orang yang punya pemahaman seperti tu. Musik itu kan nggak ada yang salah. Kecuali anak-anak yang ada di video mendengar musik barat yang mana dalam lagu itu jorok. Apalagi itu anak-anak tahfis. penghafal Alquran," ungkapnya.

/p>

Dia mengatakan, jika lagunya jorok, maka dia mendukung para santri untuk menutup telinga.

/p>

Kalau memang lagunya jorok nggak masalah (menutup telingan) saya dukung anak anak tahfis, malah tutup telinganya jangan sampai terkontaminasi dengan bahasa Alquran," katanya.

/p>

Namun jika santri menutup telingan hanya karena mendengar lagu yang biasa, tentang percintaan dan tentang kehidupan, maka Husin menduga, santri ada masalah dalam memahami agama.

/p>

"Kalau lagu-lagu santai, berbahasa Inggris lagu dengan kondisi sosial, macam-macam itu bermasalah berarti anak-anak (menutup telinga) ketika mendengar lagu barat yang bukan jorok tepai telinganya ditutup, itu berarti anak-anak bermaslah dengan dogma-dogma agama yang sedang gencarnya diajarkan di Indionesia ini, itu paham-paham khilafah, ini anaka berbahaya," tuturnya.

/p>

/p>

Tanggapan Tokoh NU

/p>

Tokoh Nahdatul Ulama (NU), Kiai Taufik Damas juga ikut merespon video santri yang menutup telinga karena mendengarkan musik.

/p>

Menurutnya, para santri yang menutup telinga itu karena memang ada program penghafal Alquran di Pesantren. Dan itu juga dilakukan oleh pesantren-pesantren NU. Mereka dilarang mendengar musik karena dikhawatirkan membuat daya hafal menjadi lemah.

/p>

“Di kalangan santri yang fokus menghapal Alquran, terutama Pesantren NU ada larangan mereka yang menghapal Alquran untuk mendengarkan musik dengan keyakinan bahwa dengar mendengarkan musik membuat mereka lemah dalam menghapal Alquran bahkan bisa membuat mereka kehilangan hapalannya sebagian datau bahkan seluruhnya,” ujarnya Wakil Katib Syuriah Pengurus NU Wilayah Jakarta ini melalui videonya, Kamis (16/9/2021).

/p>

Kiai Taufik mengatakan, hukum musik dalam Islam itu beragam. Ada halal, ada yang haram. Dan itu masih-masing punya dalil syari'h. Ummat Islam boleh memilih.

/p>

Lebih lanjut dia mengatakan, para santri yang menutup telinga itu hal yang wajar dan tidak perlu ditanggapi dengan cap yang lebay.

/p>

“Jadi wajar kalau bagi mereka yang menghapal Alquran kemudian tidak mau mendengarkan musik bahkan diharamkan itu hal yang wajar. Jadi tidak perlu diidentikkan dengan radikalisme itu lebay yang seperti itu,” ungkapnya.

Admin
Penulis