JAKARTA - Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan, perlu adanya dukungan dalam produksi vaksin merah putih.
/p>
Berbagai jenis vaksin yang telah didatangkan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia juga masih diperlukan. Dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian vaksin dalam negeri.
/p>
Pemerintah melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengembangkan beberapa jenis platform Vaksin Merah Putih bekerjasama dengan tujuh institusi.
/p>
"Oleh karena itu, diharapkan dukungan dan keberpihakan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia selaku pengambil kebijakan sektor perindustrian dalam rangka mendukung produksi massal vaksin Merah Putih untuk penanganan Covid-19,” ucap Sugeng, Rabu (15/9).
/p>
Sugeng juga mengatakan, salah satu pengembangan platform vaksin Merah Putih yang mengalami proses paling signifikan adalah vaksin Merah Putih yang dilakukan oleh UNAIR (Universitas Airlangga) yang bekerjasama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
/p>
Menurut timeline yang sudah direncanakan tahap Emergency Use Authorization (EUA) dan produksi massal diharapkan pada bulan Maret 2022.
/p>
“Kami berharap bahwa dukungan terhadap industri dalam negeri akan mewujudkan kemandirian bangsa dan akan mengurangi beban anggaran negara untuk penyediaan vaksin Covid-19 dari luar," terangnya.
/p>
Diketahui, Komisi VII DPR RI ingin mendengarkan penjelasan langsung dari Dirut PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia terkait kesiapan perusahaan dan fasilitas produksi perusahaan yang ada dalam rangka mendukung produksi massal vaksin Merah Putih. (khf/fin)
/p>