JAKARTA- Pakar filsafat Rocky Gerung mengaku banyak mendapat tawaran dari berbagai pihak setelah rumahnya mau digusur oleh pihak PT Sentul City Tbk terkait hak kepemilikan tanah di Kampung Gunung Batu RT 02 RW 11, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
/p>
"Kan ada cebong-cebomg bilang saya mau di penjara. Justru saya gembira nih. Dalam dua hari ini saya dapat tawaran 16 rumah yang mengatakan, silahkan Rocky lu pake rumah gue nih," ujar Rocky Gerung dikutip kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (14/9/2021).
/p>
Mantan pengajar di Universitas Indonesia ini mengatakan bahwa bukan saja rumah, tetapu juga ditawarkan sebuah Villa untuknya.
/p>
"Trus dapat lagi ada satu Villa besar, juga ditawarkan di daerah puncak, oleh seorang musisi top. Rocky lu pake tempat gue nih, suka-suka lu kalau rumah lu digusur," ujarnya.
/p>
Selain Villa, Rocky juga ditawarin apartemen untuk dirinya. Sehingga total, ada sebanyak 37 tawaran kepada dirinya.
/p>
"Ada apartemen, kira-kira 4 apartemen sudah disiapin buat evakuasi saya. Lalu ada pengembang di daerah Bogor, dia bilang ini ada dua rumah, dia bilang ini rumah sederhana pak Rocky, pakai aja Pak Rocky. Jadi dalam dua hari saya udah punya 37 unit rumah. Itu menunjukan bahwa orang bersimpati. Tapi saya selalu jawab bahwa iya terimakasih," kata Rocky Gerung.
/p>
Rocky mengatakan, dengan adanya kasus ini, maka publik akan tahu bahwa selama ini ada penguasaan tanah yang curang oleh perusahaan terhadap masyarakat biasa.
/p>
"Jadi ada 6000 orang yang nasibnya seperti saya. Seharusnya Sentul City memikirkan itu. Saya bahkan tawarkan silahkan Sentul City gusur rumah saya kalau butuh itu. Tapi jangan gusur kampung di bawa saya itu ada 6000 orang," ujar Rocky Gerung.
/p>
Dia menilai, apa yang dilakukan Sentul City, bukan saja menggusur tempat tingal manusia, tetapi juga menggusur ekosistim lain yang ada sana. Misalnya, hewa, pohon, air, serangga, dan lainya.
/p>
"Jadi kita lihat ini satu paket yang kita ingin agar supaya negara paham. Ini bukan soal Rocky Gerung atau Sentul. Tapi lingkungan hidup versus korporasi yang rakus," pungkas Rocky Gerung. (dal/fin)
/p>