News . 12/09/2021, 16:29 WIB

Dituding Profesor Gadungan, Musni Umar: Fitnah Lebih Kejam dari Pembunuhan!

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA- Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar menjawab tuduhan dari guru besar Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung, Yusuf Leonard Henuk, yang menuduhnya sebagai profesor gadungan. Musni Umar mengatakan, dia mengambil gelar profesor di Asia e University, Malaysia.

/p>

"Sehubungan adanya fitnah yang dituduhkan kepada saya sebagai Profesor gadungan, dengan ini dijelaskan bahwa saya memperoleh Adjunct Professor dari Asia e University, Malaysia," ujar Musni Umar di Twitter-nya, Ahad (12/9/2021).

/p>

Musni Umar menilai, tuduhan profesor gaduangan adalah fitnah. "Fitnah lebih kejam dari pembunuhan," ujar Musni Umar.

/p>

Asia e University merupakan universitas swasta terkemuka di Malaysia yang memiliki mahasiswa 29 ribu.

/p>

Universitas ini adalah anggota dari asosiasi universitas Commonwealth dan organisasi pendidikan tinggi internasional lainnya.

/p>

ASIA e University adalah universitas multinasional di Kuala Lumpur, Malaysia yang menawarkan program mode pembelajaran online, campuran dan online. ASIA e University didirikan di Asia oleh orang Asia dan untuk orang Asia.

/p>

Beberapa waktu lalu, Musni Umar juga mengunggah Curriculum Vitae miliknya untuk membuktikan bahwa dirinya bukan profesor gadungan.

/p>

Dari unggahan itu, terlihat gelar Musni Umar adalah Prof. Dr, SH., M.Si., PhD. Dia merupakan Rektor Universitas lbnu Chaldun Jakarta, Sosiolog dan Peneliti.

/p>

Musni juga pernah menjadi Anggota DPR RI dari Partai Golkar dan Anggota Eminent Persons Group Indonesia Malaysia bersama Prof. Quraish Shihab, Des Alwi, Ali Alatas, Pundentia dan Wahyuni Bahar dengan Ketua Jenderal TNI Purnawirawan Try Sutrisno.

/p>

Musni Umar lahir di Kendari Sulawesi Tenggara, 12 Juni 1953. Musni dikaruniai dua orang anak Nadia Khairani dan Nisrina Fakhriati.

/p>

Sementara pendidikannya, Musni Umar jebolan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). Universitas Indonesia (UI). Universitas Nasional (UNAS Tidak diselesaikan), Universitas Islam Jakarta (UJ) dan Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an (PTIQ) Jakarta. Dia memperoleh Adjunct Professor dari Asia e University Malaysia.

/p>

Sebelumnya, Yusuf Leonard Henuk, menuding gelar profesor Musni Umar adalah gadungan. Dia meminta Menteri Pendidikan agar mengusut gelar Musni Umar tersebut.

/p>

"Terhitung 31 Agustus 2021, suami @bibi_lung1 berhasil bongkar GELAR PROFESOR GADUNGAN @musniumar hanya “ADJUNCT PROFESSOR” dari @Asia_University & tak diakui @Kemdikbud_RI, karena “FULL PROFESSOR” di Indonesia harus ditandatangani @nadiemmakarim jadi wajar diusut @PolriBareskrim ,” cuit Prof YL Henuk melalui akun twitternya, @ProfylHenuk.

/p>

Prof YL Henuk meminta Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim untuk menelusuri gelar professor Musni Umar.

/p>

Yth @nadiemmakarim, mohon perhatian serius hasil investigasi @profylhanuk soal gelar profesor gadungan Musni Umar, Rektor UIC Jakarta,” katanya. (dal/fin)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com