JAKARTA - Presiden Guinea Alpha Conde dikudeta oleh militer dan mengambil alih kekuasaan pada Ahad 5 September 2021. Kudeta itu bermula dari kebijakan Conde yang mengubah konstitusi pada 2020 lalu dan memuluskan dirinya menjabat sebagai presiden 3 periode.
/p>
Peristiwa di Guinea, dinilai bisa saja terjadi di Indonesia jika amandemen konstitusi dilakukan untuk mengubah masa jabatan presiden Joko Widodo menjadi 3 periode. Apalagi pada masa orde lama dan orde baru, dua rezim itu dilengserkan oleh rakyatnya sendiri.
/p>
"Kudeta terhadap Presiden Alpha Conde merupakan pelajaran yang amat penting bagi para pimpinan partai politik, para politisi di DPR RI, dan rakyat Indonesia," ujar rektor Universitas Ibnu Chaldun, Prof Musni Umar, Selasa (7/9/2021).
/p>
Musni Umar mengatakan, jika saja terjadi amandemen konstitusi untuk memuluskan Jokowi 3 periode, maka rakyat akan marah, dan kekacauan bisa terjadi seperti di Guinea.
/p>
Kasus yang terjadi di pemerintahan Alpha Conde, juga bisa terjadi di Indonesia yang wacanakan perubahan konstitusi. Kalau hal itu dilakukan, maka rakyat akan marah dan ribut. Jika rakyat dan pemerintah ribut, maka tentara akan ambil alih kekuasaan (kudeta)," kata Musni Umar.
/p>
Ahli sosiologi ini menilai amandemen konstitusi akan membuat rakyat pecah-belah. Ada yang mendukung amandemen dan banyak pula yang menolak.
/p>
"Kalau ini terjadi seperti di Guinea, maka akan muncul kekuatan baru dengan alasan untuk menyelamatkan bangsa dan negara. Dampaknya terjadi kekacauan di masyarakat, sehingga aparat keamanan dipastikan turun ke lapangan untuk mengatasi kekacauan yang terjadi," ungkap Musni Umar.
/p>
"Tentara akan ambil alih kekuasaan dengan alasan untuk menyelamatkan bangsa dan negara," sambungnya.
/p>
Musni Umar berharap agar tidak ada amandemen konstitusi di Indonesia agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
/p>
Menurutnya amandemen UUD 1945 bisa menjadi entry point untuk mengubah masa jabatan Presiden Jokowi dari dua periode (10 tahun) menjadi tiga periode (15 tahun).
/p>
"Jangan dilakukan perubahan demi menjaga persatuan dan perdamaian bagi seluruh rakyat Indonesia," tuturnya. (dal/fin).
/p>