×
/p>
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto memaparkan menyatakan, bahwa inflasi sektor manufaktur dipastikan stabil seiring dengan meningkatnya permintaan.
/p>
Menurut catatannya, inflasi secara bulanan mencapai 0,03 persen atau 1,59 persen secara tahunan. Inflasi ini didorong salah satunya oleh sektor pendidikan sebesar 1,20 persen akibat dimulainya tahun ajaran baru.
/p>
"Inflasi inti yang masih tetap meningkat pada Agustus 2021 merupakan suatu hal yang positif. Meskipun ini tetap perlu menjadi perhatian, melihat permintaan domestik yang belum kuat sepenuhnya," ungkap Airlangga dalam keterangannya, Kamis (2/9/2021).
/p>
Airlangga menuturkan, inflasi yang terkendali bersamaan dengan permintaan sektor manufaktur yang meningkat. Hal ini tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur yang berada pada level 43,7.
/p>
PMI Manufaktur tersebut naik 3,6 poin dari bulan sebelumnya sebesar 40,1. Jika dibandingkan, Airlangga menuturkan PMI Manufaktur Indonesia masih lebih baik dibandingkan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya.
/p>
"Level PMI Indonesia juga lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara di ASEAN, seperti Myanmar (36,5), Vietnam (40,2), dan Malaysia (43,4)," ujarnya
/p>
Kendati demikian, Airlangga optimistis dengan berbagai program pengendali covid-19 dan pemulihan ekonomi, akan mampu mendorong ekspektasi perusahaan manufaktur tentang perkiraan produksi dalam 12 ke depan.
/p>
"Saya berharap permintaan manufaktur akan naik ke level yang lebih tinggi dan menjadi insentif dalam mengakselerasi output di sektor ini," UCAPNYA.
/p>
Sementara itu, Airlangga turut menjelaskan tentang Komponen Harga Diatur Pemerintah (Administered Prices/AP) yang mengalami inflasi sebesar 0,02 persen (mtm) atau 0,65 persen (yoy).
/p>
"Kemudian, komponen Harga Bergejolak (Volatile Food/VF) justru mengalami deflasi hingga minus 0,64 persen (mtm), dan 3,80 persen (yoy)," pungkasnya.
/p>