News . 30/08/2021, 12:43 WIB

Mulyanto: Pemerintah Harus Tegas Provokasi China di Natuna

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Pemerintah harus bersikap tegas terhadap pelanggaran kapal-kapal China di kawasan Laut Natuna. Negara, harus memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. Karena menyangkut kedaulatan bangsa dan negara.

/p>

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengatakan, kawasan ini masuk wilayah kerja migas di lepas pantai Indonesia. Jangan sampai, manuver kapal China itu menganggu upaya untuk meningkatkan lifting minyak.

/p>

Yakni sesuai target, menuju satu juta barel per hari di 2030, baik melalui eksplorasi cadangan baru maupun eksploitasi, sebagaimana dilakukan di wilayah kerja migas blok Tuna ini.

/p>

"Pemerintah jangan lambat mengambil tindakan atas gangguan dan provokasi dari kapal-kapal negara asing. Bila dibiarkan, dikhawatirkan dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan proses kerja migas di wilayah tersebut," ujar Mulyanto dalam siaran pers, Senin (30/8).

/p>

Mulyanto minta pemerintah memastikan tidak ada provokasi atau tindakan-tindakan lain dari pihak asing yang dapat mengganggu kepentingan nasional Indonesia di wilayah kerja migas blok Tuna ini.

/p>

Pemerintah juga harus segera mengambil tindakan untuk memberikan rasa aman dan nyaman sehinga kerja eksplorasi maupun eksplotasi di wilayah kerja migas tersebut, berjalan lancar sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan.

/p>

Sebelumnya Energyvoice.com melaporkan terjadi gangguan pengeboran Harbour Energy di Blok Tuna oleh kapal berbendera China.

/p>

Dikatakan insiden tersebut mengganggu proses pengeboran minyak nasional yang dikerjasamakan dengan perusahaan Rusia di Laut China Selatan (LCS). (khf/fin)

/p>

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com