JAKARTA- Banyak pihak yang mendesak pihak kepolisian menangkap YouTuber dengan nama akun MuhamadKece terkait dugaan pelecahan Agama Islam dan Nabi Muhammad.
/p>
Namun demikian, pegiat media sosial, Denny Siregar punya pandangan berbeda. Pria bernama lengkap Denny Zulfikar Siregar ini menilai, MKece tidak tidak pelu ditangkap.
/p>
"Pendapat gua sih, si Muhamad Kece gak perlu dipolisikan," tulis Denny Siregar di akun Twitter-nya, Senin (23/8/2021).
/p>
Denny mengatakan, M.Kece tak perlu ditangkap tetapi diberikan saja panggung debat dengan penceramah Ustaz Yahya Waloni.
/p>
"Hadapin aja debat sama Yahya Waloni. Berdua. Disaksikan publik seantero raya. Kita lihat sama-sama mana yang paling goblik diantara mereka. Biar kita bisa ketawa," cetusnya.
/p>
Denny bilang, taruhan dari debat itu, jika yang kalah maka balik lagi ke agama pertamanya.
/p>
"Kalau misalnya akhirnya Muhammad Kece jadi debat sama Yahya Waloni, disaksikan kepolisian, taruhannya gampang.. Yang kalah balik lagi ke agama lama," katanya.
/p>
Diketahui, YouTuber M.Kece diduga merupakan seorang murtad alias telah keluar dari islam. Sejumlah konten yang terlihat di akun YouTube-nya, banyak melecehkan Islam dan Nabi Muhammad SAW.
/p>
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas ikut angkat bicara terkait penghinaan agama oleh YouTuber tersebut.
/p>
Yaqut menilai, apa yang dilakukan M.Kece masuk dalam pidana ujaran kebencian.
/p>
“Menyampaikan ujaran kebencian dan penghinaan terhadap simbol agama adalah pidana. Deliknya aduan dan bisa diproses di kepolisian, termasuk melanggar UU No 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama,” tegasnya, dikutip Senin (23/8).
/p>
Menurutnya, aktivitas ceramah dan kajian, seharusnya dijadikan sebagai ruang edukasi dan pencerahan. Ceramah adalah media bagi para penceramah agama untuk meningkatkan pemahaman keagamaan publik terhadap keyakinan dan ajaran agamanya masing-masing, bukan untuk saling menghinakan keyakinan dan ajaran agama lainnya.
/p>
“Ceramah adalah media pendidikan, maka harus edukatif dan mencerahkan. Semua pihak mestinya fokus pada ikhtiar merajut kebersamaan, persatuan, dan solidaritas, bukan melakukan kegaduhan yang bisa mencederai persaudaraan kebangsaan,” sambungnya. (dal/fin)
/p>