Retno Marsudi Sebut Mayoritas Terinfeksi Karena Belum Divaksin

fin.co.id - 20/08/2021, 10:00 WIB

Retno Marsudi Sebut Mayoritas Terinfeksi Karena Belum Divaksin

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, data dari berbagai negara menunjukkan jika mayoritas yang terinfeksi dan menjalani rawat inap adalah mereka yang belum divaksin.

/p>

Analisis oleh Public Health England (PHE) juga menunjukkan, bahwa vaksinasi 2 dosis efektif untuk mencegah hospitalisasi dan kematian karena varian Delta.

/p>

Sementara itu, data dari Centers for Disease Control (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menunjukkan bahwa hospitalisasi dan kematian di AS menurun sejak vaksinasi dimulai pada awal 2021.

/p>

Adapun, data National Health Institute juga menunjukkan 99 persen kematian di Italia terjadi pada penderita COVID-19 yang belum divaksin.

/p>

Retno juga menekankan meski kasus COVID-19 di Indonesia telah menurun, semua pihak harus tetap waspada dan tidak boleh lengah. Pasalnya, beberapa contoh negara yang sudah mengalami zero-COVID-19 berbulan-bulan sekali pun, tetap dapat mengalami kenaikan kasus.

/p>

Per 4 Agustus 2021, total kasus COVID-19 secara global telah menembus angka 200 juta. Salah satu penyebabnya adalah tingkat penularan COVID-19 yang semakin cepat.

/p>

Menlu Retno menjelaskan 100 juta kasus pertama memerlukan waktu lebih dari 1 tahun. Sementara, penambahan 100 juta kasus COVID-19 baru hanya memerlukan waktu sekitar 6 bulan. Artinya, penyebaran COVID-19 saat ini dua kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya.

/p>

“Dirjen WHO memperkirakan dengan tren sekarang, jumlah kasus dapat mencapai 300 juta pada awal tahun depan atau bahkan bisa lebih cepat lagi,” ujarnya, Kamis (19/8).

/p>

Menurut Retno, ada beberapa langkah utama yang diambil oleh negara-negara dunia untuk mengurangi penyebaran virus, yaitu membatasi mobilitas orang, menerapkan protokol kesehatan, dan mempercepat vaksinasi. Selain untuk mengurangi kemungkinan penularan, vaksinasi dapat mengurangi kemungkinan hospitalisasi dan tingkat kematian. (khf/fin)

/p>

Admin
Penulis