News . 20/08/2021, 11:24 WIB
JAKARTA - Presiden Tayyip Erdogan menegaskan, bahwa Turki tidak berniat menjadi unit penampungan migran Eropa di tengah kekacauan di Afghanistan setelah pengambilalihan oleh Taliban.
/p>
Erdogan mendesak negara-negara Eropa agar mengambil tanggung jawab atas migran Afghanistan. Pasalnya, sejak Taliban memasuki Kabul selama akhir pekan, kerusuhan kerap terjadi dan ribuan orang berupaya untuk kabur.
/p>
"Eropa perlu memikul tanggung jawab atas warga Afghanistan yang melarikan diri dari negaranya," kata Erdogan, Kamis (20/8/2021).
/p>
Erdogan juga menambahkan, bahwa Ankara telah mengambil tindakan di sepanjang perbatasannya dengan Iran - rute utama bagi migran Afghanistan untuk masuk ke Turki.
/p>
"Turki bisa terlibat dalam pembicaraan dengan pemerintahan baru yang akan dibentuk Taliban untuk membahas agenda bersama kami," ujarnya.
/p>
Masyarakat setempat khwatir akan terulangnya penafsiran hukum Islam yang diberlakukan selama pemerintahan Taliban sebelumnya, yang berakhir 20 tahun lalu.
/p>
Ribuan orang juga menyeberang masuk ke Turki dalam beberapa pekan terakhir, saat Taliban menyapu Afghanistan dalam perjalanan menuju Ibu Kota Kabul. (der/fin)
/p>PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com