Besar belum tentu enak. Dirut Hutama Karya –Ir Budi Harto– harus berpikir keras: fokus menyelesaikan jalur utama Lampung–Aceh atau menyelesaikan godaan-godaan itu lebih dulu. Rasanya tidak mungkin dua-duanya. Saturasi Budi Harto kini tinggal 85. Kalau harus menyelesaikan dua-duanya, orang Sragen yang alumnus teknik sipil UNS Solo itu perlu tambahan tabung oksigen di sebelahnya. (*)
/p>