JAKARTA- Jauh sebelum donasi keluarga Akidi Tio Rp2 triliun itu dianggap bodong atau hanya prank, banyak pihak yang memuji konglomerat Sumatera Selatan itu. Niat menyumbang dana pribadi berjumlah fantastik untuk penanganan pandemi, dinilai sebagai tindakan yang mulia.
/p>
Salah satu pegiat media sosial yang paling getol memuji keluarga Akidi Tio adalah Rudi S. Kamri. Melalui kanal YouTube Anak Bangsa, dia membuat video khusus memuji keluarga Akidi Tio dan menyindir kelompok lain yang pernah berdonasi ke Palestina.
/p>
"Apresiasi saya kepada keluarga Akidi Tio. Terimakasih sekali lagi semoga Tuhan selalu menyertai anda. Saya atas nama rakyat merasa bersyukur merasa bangga Indonesia mempunya keluarga hebat seperti Akidi Tiao," kata Rudi Kamri, dikutip, Kamis (5/8).
/p>
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) ini mengatakan, niat tulus Akidi Tio merupakan pukulan telak bagi para kepala daerah dan kalangan ulama yang sempat berdonasi ke Palestina. Kepala daerah yang dia maksud adalah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
/p>
"Saya sebut saja satu kepala daerah, Ridwan Kamil memberikan sumbangan 1,5 miliar kepada rakyat Palestina," katanya sembari menanyakan sumbangan Ridwan Kamil secara pribadi untuk penanganan pandemi di Jawa Barat.
/p>
Sementara untuk kalangan ulama, Rudi menyindir Ustad Abdul Somad yang juga berdonasi ke Palestina.
/p>
"Bagi saya ini pembelajaran, Abdul Somad lah, atau siapa saja yang selama ini koar-koar membantu Palestina untuk, pertanyaan saya adalah apakah anda sudah menyumbang untuk keluarga Anda yang kena covid-19," ungkapnya.
/p>
"Saya sampai detik ini tidak pernah mendengar para ulama besar yang mempunyai massa banyak itu mengumpulkan uang untuk penanganan covid. Mereka seolah lebih peduli dengan bangsa lain dibandingkan dengan bangsa kita," jelasnya.
/p>
Dia juga menyindir konglomerat Indonesia yang selalu menduduki orang terkaya di Indonesia. "Belum ada yang sepantas sehebat nilainya dibandingkan dengan keluarga Akidi Tio" ungkapnya.
/p>
Diketahui, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan, berdasarkan analisis data dan pemeriksaan terhadap bilyet giro (BG) yang disebutkan mencapai Rp2 triliun itu tidak ada.
/p>
PPATK menyebut, donasi itu mendekati 'bodong. Bahkan konon, pemeriksaan rekening anak Akidi Tio, Heriyanti konon hanya berjumlah Rp30 juta. (dal/fin).
/p>