News . 04/08/2021, 11:16 WIB
JAKARTA- Pemerintah dinilai tidak punya rasa empati di tengah pandemi covid-19. Pasalnya, Pesawat Kepresidenan dan Heli Super Puma Kepresidenan dicat ulang dari warna semula yang biru putih, kini jadi merah putih.
/p>
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, publik menyayangkan bukan soal perubahan warna menjadi merah putih. Tetapi pengecatan itu tentu memakan biaya yang besar. Sementara saat ini Indonesia sedang dilanda pandemi dan krisis.
/p>
"Kritiknya jauh lebih substantif di mana situasi objektif bangsa kita sedang prihatin akibat terpaan badai pandemi COVID-19 yang tak berkesudahan, malah terus melonjak di satu sisi dan keterbatasan anggaran di sisi lainnya. Namun, pemerintah malah lebih memperhatikan dandanan atau sibuk bersolek," kata Kamhar Lakumani, Rabu (4/8).
/p>
Dia menilai pemerintah tak punya sensitivitas dan empati dalam menilai situasi serta tak punya kebijaksanaan dalam mengalokasikan anggaran.
/p>
"Buta mata dan buta hati. Apalagi jika argumentasinya bahwa perubahan warna ini telah direncanakan sejak jauh-jauh hari, sejak 2019. Semakin menunjukkan kebodohan dan ketidakpekaan untuk memahami bahwa negara kita tengah mengalami krisis," ujarnya.
/p>
Dia menyayangkan, kata dia, seharusnya manajemen dan pengelolaan pemerintahan harus disesuaikan dan mengkonsolidasikan sumber daya keuangan dalam mengatasi krisis kesehatan dan krisis ekonomi.
/p>
"Namun yang dipertontonkan sungguh berbeda, malah mengalokasikan anggaran untuk pengecatan pesawat yang sama sekali tak ada pentingnya, malah tak berhubungan sama sekali dengan upaya mengatasi krisis kesehatan dan krisis ekonomi," kata dia.
/p>
"Miris, ini narasi nirnalar yang tak mampu menentukan skala prioritas. Mana yang sifatnya penting, mendesak, penting dan mendesak, dan mana yang bisa ditunda, atau dibatalkan. Ini ciri-ciri orang yang gagal fokus," tutur Kamhar.
/p>
Senada dikatakan pengamat penerbangan, Alvin Lie mengatakan pergantian warna pesawat presiden bukan hal yang mendesak. Saat ini, dia bilang bahwa pemerintah sebaiknya fokus pada penanggulangan pandemi. Sebab biaya cat ulang pesawat Presiden mencapai Rp1,4 miliar sampai dengan Rp21 miliar.
/p>
"Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pesawat Kepresidenan. Biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar antara USD100 ribu sampai dengan 150ribu. Sekitar Rp.1,4M sampai dengan Rp.2.1 miliar," kata Alvin Lie di cuitan Twitter-nya, Selasa (3/8).
/p>
Dia mengatakan, masih ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan terkait pandemi saat ini.
/p>
“Hal-hal yang bukan kebutuhan mendesak perlu ditangguhkan. Anggaran difokuskan pada penanggulangan pandemi. Ingat, tunjangan dan insentif ASN, anggaran berbagai lembaga, hingga kementerian dipangkas untuk refocusing Anggaran," kata Alvin Lie.(dal/fin).
/p>PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com