News . 03/08/2021, 12:49 WIB
JAKARTA –Selama periode Juli 2021, BNPB mencatat bencana hidrometeorologi masih mendominasi, seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor. Totalnya, sebanyak 130 bencana alam di seluruh wilayah Indonesia.
/p>
Sejumlah kejadian bencana tersebut telah berdampak pada jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda maupun kerusakan fasilitas umum.
/p>
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, data BNPB dari 1 hingga 31 Juli, menyebutkan bahwa kejadian bencana tertinggi yaitu banjir dengan 53 kali, disusul dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 42, angin puting beliung 22, tanah longsor 11, gempa 1 dan kekeringan 1.
/p>
"Sejumlah kejadian ini mengakibatkan korban meninggal dunia 4 jiwa dan 1 lainnya hilang, dengan rincian banjir 2 orang, angin puting beliung 2 dan tanah longsor 1. Jumlah warga mengungsi pada Juli lalu sebanyak 215.865 jiwa," katanya, Selasa (3/8).
/p>
Selain itu, bencana selama Juli 2021 mengakibatkan total jumlah kerusakan rumah sebanyak 767 unit, fasilitas umum 13 dan jembatan 29. Jumlah kerusakan di sektor pemukiman dikategorikan dalam tingkatan rusak berat dengan jumlah 232 unit, rusak sedang 255 dan rusak ringan 280.
/p>
Sedangkan penyebab kerusakan yang dilihat dari jenis bencana, kerusakan rumah tertinggi diakibatkan angin puting beliung sebanyak 352 unit, disusul banjir 383 dan tanah longsor 21. Selain bencana hidrometeorologi, bencana geologi, yaitu gempa juga berdampak pada kerusakan rumah dengan total 11 unit. Rincian kerusakan rumah akibat gempa yaitu rusak berat 2 unit dan rusak sedang 9. (khf/fin)
/p>PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com