News . 16/07/2021, 13:00 WIB
JAKARTA- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD akui menjadikan momen pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk mengisi waktu menonton serian Ikatan Cinta lewat satu siaran televisi swasta.
"PPKM memberi kesempatan kepada saya nonton serial sinetron Ikatan Cinta," tulis Mahfud MD di Twitter-nya, dikutip Jumat (16/7).
Mahfud MD mengaku menikmati alur cerita sinetron tersebut. Dia bahkan mengomentari soal kasus hukum dalam sinetron yang disutradarai oleh Doddy Djanas itu.
"Asyik juga sih, meski agak muter-muter. Tapi pemahaman hukum penulis cerita kurang pas. Sarah yang mengaku dan minta dihukum krn membunuh Roy langsung ditahan. Padahal pengakuan dalam hukum pidana itu bukan bukti yang kuat," kata Mahfud MD.
Dia melanjutkan dengan mengkritisi kasus hukum dalam sinetron itu. Dia bilang bahwa dalam kasus hukum pidana tak sembarang untuk menangkap orang hanya berdasarkan pengakuan.
"Pembunuh Roy adalah Elsa. Sarah, ibu Elsa, mengaku sebagai pembunuhnya dan minta dihukum demi melindungi Elsa. Lah, dalam hukum pidana tak sembarang orang mengaku lalu ditahan. Kalau begitu nanti banyak orang berbuat jahat lalu menyuruh (membayar) org untuk mengaku sehingga pelaku yang sebenarnya bebas," jelasnya.
Adapun apa yang dilakukan Mahfud MD berbeda dengan Presiden Jokowi. Pada Kamis (15/7), malam, Presiden Jokowi turun langsung menyerahkan sembako dan obat kepada warga di Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Selain sembako, Jokowi juga membagikan paket obat bagi warga yang tengah lakukan isolasi mandiri.
[caption id="attachment_543749" align="alignnone" width="1280"]
Presiden Jokowi melakukan blusukan ke rumah warga di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (15/07/2021) malam. (Foto: BPMI Setpres)[/caption]
Presiden berharap, paket obat isoman yang diberikan secara gratis kepada warga ini, diharapkan bisa memberi kesembuhan bagi mereka yang positif COVID-19. Paket obat ini akan terus bertambah ke depannya.
"Pada awal ini kita akan membagikan 300 ribu paket obat itu. Kemudian nanti minggu depan akan diteruskan untuk paket kedua 300 ribu yang berikutnya," jelas Kepala Negara.
Menanggapi itu, anggota DPR RI, Fadli Zon ikut berkomentar ketika melihat tindakan berbeda dari Presiden dan bawahannya saat PPKM.
"Inilah kalau komando pengendalian Covid tidak langsung dipimpin Presiden," ujar Fadli Zon, Jumat (16/7).
Fadli Zon meminta Presiden Jokowi ambil alih kepemimpinan secara langsung dalam menangani pandemi.
"Ada yang sibuk, berjibaku di lapangan, ada yang asyik nonton sinetron Ikatan Cinta. Saran saya saran Pak jokowi ambil alih kepemimpinan penanganan darurat Covid. Semua menteri ada tanggung jawab masing-masing. Selamat nonton Pak," sindir Fadli Zon ke Mahfud MD. (dal/fin).
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com