Pilpres 2024: Puan-Prabowo Harga Mati, Ganjar Pranowo Harus Ikhlas

fin.co.id - 24/05/2021, 13:12 WIB

Pilpres 2024: Puan-Prabowo Harga Mati, Ganjar Pranowo Harus Ikhlas

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA- Pemilihan Presiden 2024 masih terlalu dini untuk dibicarakan. Namun sejumlah nama telah digadang-gadang bakal maju di Pesta demokrasi 5 tahunan itu. Hal ini berdasarkan elektabilitas yang dipaparkan sejumlah lembagar survei.

Di antara beberapa tokoh dari PDI-Perjuangan, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang paling mentereng. Meski demikian, internal Partai bermoncong putih itu, kabarnya tidak menyukainya.

Hal ini mencuat setelah Ganjar tidak diundang oleh Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani dalam dalam acara pengarahan para kader guna penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 di Semarang beberapa waktu lalu.

Tidak hanya itu, Ganjar juga disentil oleh Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto sebagai orang yang terlalu berambisi menjadi presiden hingga melupakan norma kepartaian. Sejumlah analisa pun mengemuka bahwa Puan sengaja menjegal Ganjar Pranowo.

Politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono mengatakan, jika memang demikian, maka Ganjar Pranowo harus ikhlas menerima. Dia melihat, PDIP bakal mengusung Puan Maharani dengan Prabowo Subianto untuk pencapresan 2024.

"Prabowo -Puan harga mati di Pilpres 2024 .. Jadi mas Ganjar Pranowo mesti besar hati.. Jika kehendak yang maha kuasa memang memilih Mas Ganjar sebagai Presiden RI ke-8 semua tidak ada yang bisa menghalangi.. Semua akan hancur masuk jurang dan laut. Fokus Kerja saja . Bantu rakyat," cuit Arief Poyuono di Twitter-nya, Senin (24/5).

Arief Poyuono punya penilaian antara Jokowi dan Ganjar Pranowo. Menurut dia, dua sosok ini memiliki kesamaan. Namun demikian, Ganjar tidak bisa mengikuti jejak Jokowi. Sebab masanya berbeda.

"Beda hokkienya Jokowi dengan Ganjar Pranowo. Jadi beda juga nasibnya mas GP nanti di Pilpres 2024 .saat Jokowi gantikan SBY memang saat itu rakyat ingin yang beda dari SBY. Nah Chemistry nya GP dan JKW sama persis. Kita liat nanti apa rakyat masih ingin model sosok JKW lagi," ucap Arief Poyuono.

Meski demikian, Poyuono mengatakan, semua itu tergantu nasib. Jika Ganjar ditakdirkan menjadi Presiden di 2024, maka tak seorang pun yang bisa menghalanginya.

"Kalau sudah keinginan yang maha kuasa (rakyat) tidak ada yang bisa menganjal atau menghambat siapapun untuk jadi Presiden RI. Percayalah itu malah kalo ambisi nanti nyemplung laut.. Sekarang saatnya pejabat Negara pencitraan menuju pilpres 2024 . Kerja kerja dan pulihkan kehidupan ekonomi rakyat," ungkapnya. (dal/fin)

Admin
Penulis