Pembuangan Stok Beras Bulog Disoal

fin.co.id - 19/05/2021, 19:04 WIB

Pembuangan Stok Beras Bulog Disoal

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Persoalan disposal stock atau pembuangan stok beras yang berkurang mutunya di Perum Bulog harus menjadi perhatian. Harus ada upaya efektif dari Bulog agar tidak ada cadangan stok beras yang dibuang.

BACA JUGA:  Orgasme Nokturnal Terjadi Saat Wanita Tertidur

Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta Bulog segera memperbaiki manajemen cadangan stok beras. “Dalam tata kelola stock beras dimana program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras harus seimbang dengan penyerapan beras dalam negeri,” katanya, Rabu (19/5).

BACA JUGA: Dana Desa dan Angka Penyalurannya

Ia juga meminta peran dari Kementerian Pertanian terkait dengan disposal stock ini semakin jelas dan tegas. Agar ada tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan pembuangan stok beras yang mutunya sudah berkurang dengan kriteria penurunan mutu yang jelas dan mekanisme yang handal agar ketahanan pangan semakin baik.

BACA JUGA:  Ketua Ombudsman Terima Laporan 75 Pegawai KPK Soal Asesmen TWK

Ia juga mempertanyakan kinerja Bulog dalam melakukan pengelolaan CBP (cadangan beras Pemerintah) dengan mengutamakan penyerapan gabah beras produsen dan penugasan untuk penyaluran kepada masyarakat berpendapatan rendah agar terjadi perputaran stok beras di Gudang Bulog.

BACA JUGA: Bulog: Tak Ada Impor Beras Sampai Akhir 2021 

Johan menilai sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari Bulog untuk memprioritaskan penyerapan gabah beras produsen yang mengakibatkan harga gabah terus anjlok dan pasti merugikan petani yang sedang panen raya.

“Dari sisi realisasi pengadaan dalam negeri selama semester 1 ini ternyata lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya,” katanya. Johan memaparkan penyerapan gabah semester 1 tahun 2018 sebesar 1.004.245 ton.

BACA JUGA: Belasan Ribu Anak Alami Stunting

“Lalu turun lagi pada tahun 2019 sebesar 748.365 ton, turun lagi tahun 2020 menjadi 696.297 ton lalu sekarang hanya 670.916 ton,” urai Johan.

Johan juga menyoroti harga beras mengalami penurunan dibanding tahun lalu, hal ini berdasarkan data BPS pada April 2021 dimana harga beras mengalami penurunan sebesar 2,68 persen dibanding April 2020.

BACA JUGA: Fix! Tidak Ada Impor Beras Tahun Ini

“Maka peran Bulog dalam hal stabilisasi harga beras juga patut dipertanyakan karena operasi pasar dalam menjaga stabilitas harga beras ternyata belum berhasil dan harga gabah terus melorot sehingga berdampak pada kerugian petani”, demikian tutup Johan. (khf/fin)

Admin
Penulis