JAKARTA- Cendekiawan Nahdatul Ulama (NU), Ulil Abshar Abdallah tidak setuju konflik Palestina-Israel diseret ke perdebatan agama hingga menggunakan ayat-ayat dalam kitab suci.
"Saat konflik Palestina-Israel memanas seperti hari-hari ini, ada kelompok yang menggunakan ayat-ayat agama untuk membela salah satu pihak. Ini ada di Islam dan Kristen sekaligus," ujar Ulil dikutip akun Twitter-nya, Senin (17/5).
"Saya ndak setuju dengan hal ini. Kita mengkritik Israel sebagai entitas politik, bukan bangsa Yahudi sebagai manusia," sambungnya.
Menurut Ulil, konflik dua negara itu bukan soal agama. Tetapi kemanusiaan. "Sebagai manusia, bangsa Palestina atau Yahudi, sama dengan yang lain. Ada yang baik, ada yang jahat.
Ulil mengatakan, fakta yang terjadi adalah Palestina dijajah oleh Israel selama puluhan puluhan tahun. Di belakang Israel ada negara-negara raksasa yang menyokong.
"Anda suka atau tidak, soal Palestina ini, secara de facto, sudah menjadi simbol internasional untuk perjuangan melawan kolonialisme yang masih tersisa," ungkapnya..
Ulil bilang bahwa memihak kepada Palestina adalah bentuk perlawanan kepada ketidakadilan
"Perjuangan rakyat Palestina adalah simbol perlawanan atas ketidak-adilan. Memihak pada rakyat Palestina adalah pertanda perlawanan kita pada ketidak-adilan, di manapun itu berlangsung," pungkasnya. (dal/fin).