News . 04/05/2021, 16:10 WIB
JAKARTA - Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Indonesia (PPRN), Alvino Antonio menyatakan, bahwa peternak ayam mandiri telah mengalami kerugian yang sangat besar. Secara keseluruhan, kerugian dalam 2 tahun angkanya mencapai Rp5,4 triliun.
"Dalam setahun kita rugi Rp2,7 triliun dan ini sudah terjadi sejak 2018 akhir, ditambah pandemi Covid-19, jadi Rp2,7 triliun dikalikan 2 sebesar Rp5,4 triliun," kata Alvino saat menggelar demonstrasi di depan gedung Kementerian Pertanian, Selasa (4/5/2021).
"HPP peternak mandiri jika dijual di pasaran minimal pada harga Rp21.000 per ekor. Namun, harga ayam saat ini masih berada di kisaran Rp19.000-Rp 19.500 per ekor. Jadi produksi kami mengalami kerugian Rp1.000 sampai Rp1.500 per ekor," terangnya.
Dengan kondisi seperti ini, Alvino menegaskan bahwa pemerintah harus bertanggung jawab. Untuk itu, pihaknya meminta agar harga ayam hidup harus di atas harga pokok produksi peternak mandiri.
Jika tuntutan tidak terpenuhi, Alvino bersama para peternak berniat mengelar aksi demonstrasi yang lebih banyak melibatkan masa, dengan isu "turunkan menteri pertanian", karena dinilai tidak ada keberpihakan pada peternakan mandiri.
"Kami diberikan izin hanya 30 orang dan kami turuti. Tapi jika tuntutan kami tidak dipenuhi maka kami akan bawa masa yang lebih banyak lagi," pungkasnya. (der/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com