“Pertama, mengintensifkan bantuan sosial dan membuatnya menjadi regular dan permanen selama pandemi belum berakhir. Beban berat yang telah menyentuh kebutuhan paling dasar yaitu pangan, membuat bantuan sosial menjadi krusial,” paparnya.
Kedua, intervensi non bansos yang sangat bagi keluarga miskin, terutama intervensi terkait dengan ketahanan pangan dan ketahanan psikologis keluarga miskin.
“Intervensi yang mempromosikan pertanian tanpa lahan atau urban farming terutama untuk keluarga miskin perkotaan berpotensi besar menopang ketahanan pangan dan bahkan ketahanan ekonomi keluarga miskin,” tutup Yusuf. (git/fin)