News . 27/04/2021, 07:00 WIB
CILACAP - Sebanyak 55 desa di 10 kecamatan di Cilacap berpotensi terkena dampak apabila terjadi gempa disertai tsunami. Dengan dua dampak klasifikasi resiko sedang, dan tinggi.
Dari 10 Kecamatan tersebut tujuh kecamatan yakni Kecamatan Nusawungu, Binangun, Adipala, Kesugihan, Cilacap Utara, Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, memiliki klasifikasi tinggi. Sementara 3 kecamatan lain, yakni Maos, Kampung Laut dan Patimuan memiliki klasifikasi sedang.
"Cilacap kota termasuk memiliki ancaman dengan klasifikasi tinggi karena berada di dekat pantai," ucap Tri setelah Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2021, di Desa Bunton Kecamatan Adipala, Senin (26/4).
Simulasi dimulai pukul 10.00 WIB ditandai dengan bunyi sirine dan titir kentongan sebagai peringatan bahaya gempa 8,8 SR yang berpotensi tsunami.
Selanjutnya masyarakat diarahkan menuju tempat evakuasi yang aman dan mudah dijangkau dalam waktu singkat.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji berharap, melalui simulasi ini masyarakat semakin tangguh dalam menghadapi bencana.
Secara umum, simulasi evakuasi mandiri ini berlangsung lancar. Satgas penanggulangan bencana sudah terkoordinir dengan baik.
Demikian juga kelengkapan dan fasilitas pendukung yang ada di tiga titik tempat evakuasi sementara. Untuk sistem peringatan dini yang berada di kantor kecamatan juga bekerja cukup baik.
Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan mengatakan, Kabupaten Cilacap merupakan salah satu yang terbaik dalam evakuasi mandiri bencana alam. Tingkat kerawanan bencana yang tinggi, menurut dia menuntut segenap lapisan masyarakat mulai dari unsur pemerintah hingga masyarakat memahami prosedur evakuasi mandiri.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com