JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali mengalami tekanan pada perdagangan hari ini, Jumat (23/4). IHSG diperkirakan melemah setelah kemarin ditutup menguat tipis 0,02 persen ke level 5.994
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah mengatakan, secara teknikal laju IHSG terkonsolidasi dan bertahan di level bullish trendline. Adapun indikator Stochastic maupun RSI memiliki momentum bearish yang mendekati area jenuh jual.
Sementara itu indikator MACD memberikan sinyal kondisi undervalue yang terkonsolidasi, dengan histogram yang bergerak melambat. "Sehingga, IHSG kembali berpotensi untuk bergerak tertekan. Support-resistance berada di level 5.953-6.065," ujar Lanjar dalam publikasi hasil risetnya, Jumat (23/4).
Di tengah potensi pelemahan IHSG pada perdagangan akhir pekan ini, Lanjar menyodorkan sejumlah saham yang bisa dicermati pelaku pasar, yakni BBTN, BJBR, BMRI, IMAS, INCO, MAPI, MIKA, UNTR.
Prediksi berbeda disampaikan analis PT Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, yang meramal IHSG akan mempertahankan posisi di zona hijau.
Nafan mengungkapkan, indikator MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif, sedangkan Stochastic dan RSI berada di area netral. Berdasarkan rasio fibonacci, Indeks memiliki support-resistance di level 5.940-6.054.
"Di sisi lain, terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG , sehingga ke depannya berpeluang menuju level resistance," ungkap Nafan.
Dia mengatakan, pergerakan Indeks yang akan melanjutkan pola penguatan tersebut bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham BBCA, BMRI, BSDE, CTRA, INDF dan PTBA. (git/fin)