Harga Komoditi Sayuran Lesu, Petani Lereng Sumbing Menjerit

fin.co.id - 21/04/2021, 06:00 WIB

Harga Komoditi Sayuran Lesu, Petani Lereng Sumbing Menjerit

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

WONOSOBO - Memasuki hari ke-8 Ramadhan harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional kembaran kalikajar  terpantau masih stabil, namun harga sejumlah sayuran mengalami penurunan.

“ Untuk kebutuhan pokok masyarakat, seperti Beras, Daging, Telur, Terigu, Mie Instan, Minyak Goreng sampai Gas Elpiji masih belum ada lonjakan harga maupun kelangkaan barang di tingkat pengecer dan kita berharap kondisi ini bertahan sampai lebaran agar masyarakat lebih tenang,” ungkap camat kalikajar, Bambang Trie, kemarin.

BACA JUGA:  Rumah Tangga Orangtuanya Bermasalah, Putri Sule Buka Suara

Namun demikian, sejumlah pedagang sayuran mengeluhkan kondisi harga komoditas sayuran hasil produksi petani di lereng Sumbing yang hingga saat ini sebagian besar masih berada di level terendah.

“Dengan harga komoditas sayuran yang rendah ini petani banyak merugi sehingga kami nilai perlu adanya intervensi dari Pemerintah agar kedepan harga sayur dapat meningkat kembali,” terangnya seperti dikutip dari Magelang Ekspres (Fajar Indonesia Network Grup).

BACA JUGA:  Hari Kartini, KPK Gelar Penyuluhan Antikorupsi di Lapas Wanita Tangerang

Menurutnya, kelesuan harga komoditas pertanian dari lereng Gunung Sumbing yang diperjualbelikan di Pasar Kembaran tersebut, selayaknya mendapatkan perhatian mengingat di masa-masa Pandemi COVID-19 para petani benar-benar terpuruk lantaran kesulitan mendongkrak harga produk mereka.

BACA JUGA:  Hakim Kasus Jiwasraya Diadukan ke Dewas MA dan KY

“Pemerintah Kabupaten kami harapkan dapat membantu dengan menjadikan sayur mayur sebagai komoditas dalam pembagian bantuan-bantuan sembako kepada masyarakat, di samping terobosan agar masyarakat Wonosobo wajib mengkonsumsi produk lokal Wonosobo, dengan harapan bisa menaikkan perekonomian masyarakat/petani di Wilayah Kalikajar,” ucapnya.

BACA JUGA:  Pakar Hukum: Larang Liga Super Eropa, UEFA Kena Pasal Monopoli

Dengan adanya intervensi dari pemerintah tersebut, ia meyakini kondisi para petani di wilayah seperti di Kalikajar akan dapat lebih membaik dan menjadi lebih tenang dalam menjalankan ibadah di Bulan Ramadhan maupun menyongsong hari Raya Idul Fitri 1442 H mendatang. (gus)

Admin
Penulis