ULN Indonesia Tembus Rp6.164,46 Triliun, BI: Masih Sehat

fin.co.id - 16/04/2021, 14:32 WIB

ULN Indonesia Tembus Rp6.164,46 Triliun, BI: Masih Sehat

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri (ULN) Indonesia tembus US$422,6 miliar per akhir Februari 2021 kemarin atau Rp6.164,46 triliun (kurs Rp14.587 per dolar AS).

Posisi ULN tersebut tumbuh 4,0 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,7 persen (yoy).

BACA JUGA:  Tak Ada Ujian Susulan, Peserta SBMPTN Sakit Langsung Gugur

"Peningkatan pertumbuhan ULN tersebut didorong oleh utang pemerintah dan swasta," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BU) Erwin Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (16/4/2021).

BACA JUGA: Positif 412.784, Sembuh 341.942 Orang

Menurut Erwin, posisi ULN pemerintah pada Februari 2021 mencapai US$209,2 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$210,8 miliar.

"Namun, posisi tersebut tumbuh 4,6 persen (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2021 sebesar 2,8 persen (yoy)," ujarnya.

Erwin menjelaskan, peningkatan ULN Pemerintah seiring dengan upaya penanganan dampak pandemi Covid-19 sejak 2020 dan akselerasi program vaksinasi serta perlindungan sosial pada kuartal I 2021.

BACA JUGA: Berkas Cucu Konglomerat Kartini Muljadi Sudah P21

"Dalam memenuhi target pembiayaan APBN tahun 2021, Pemerintah memiliki strategi salah satunya memprioritaskan dan mengoptimalkan sumber pembiayaan dari dalam negeri, sedangkan sumber dari luar negeri sebagai pelengkap," terangnya.

Meski demikian, kata Erwin, ULN Pemerintah tetap dikelola secara terukur dan berhati-hati untuk mendukung belanja prioritas pemerintah. Diantaranya, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,7 persen dari total ULN Pemerintah)dan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,2 persen).

BACA JUGA: Perhatian, Perusahaan Wajib Tanggung Biaya Vaksinasi Mandir Covid-19 Karyawan

"Kemudian sektor jasa pendidikan (16,3 persen), sektor konstruksi (15,3 persen), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (12,7 persen)," imbuhnya.

Sementara itu, untuk posisi ULN swasta pada Februari 2021 sebesar US$210,5 miliar didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 78,0 persen.

"Pertumbuhan ULN swasta sendiri mencapai 3,4 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,5 persen (yoy)," ujarnya.

BACA JUGA: Indonesia Potensi Kekeringan

Erwin menilai, perkembangan ini didorong oleh pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) sebesar 5,9 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 5,1 persen (yoy).

"Ini antara lain didorong oleh penerbitan global bond korporasi di sektor pertambangan," jelasnya.

Sementara itu, lanjut Erwin, ULN lembaga keuangan terkontraksi 4,9 persen (yoy), lebih rendah dari kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 6,1 persen (yoy).

BACA JUGA:  Ada Upaya Penghilangan Alat Bukti, KPK Perlu Segera Umumkan Tersangka Suap Pajak

"Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar dengan pangsa mencapai 77,3 persen bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan," tuturnya.

Kendati demikiian, Erwin menegaskan, bahwa struktur ULN Indonesia masih tetap sehat. Sebab, hal itu didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

BACA JUGA:  Didominasi Pemain Muda, PBSI Kirim 19 Wakil di Turnamen Spain Masters 2021

"ULN Indonesia Februari 2021 yang tetap terkendali tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 39,7 persen relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 39,6 persen," terannya.

"Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 89,0 persen dari total ULN," pungkasnya. (der/fin)

Admin
Penulis