News . 13/04/2021, 20:56 WIB
JAKARTA - Ibadah puasa bukan hanya menahan makan dan minum. Tetapi juga menjaga lisan dari perkataan buruk. Tingkatkan shiyam menjadi shaum. Yakni imsakil hawainnafs (mencegah ajakan hawa nafsu, Red).
"Cegah lisan dan mulut dari hal-hal yang tidak benar, hoaks, fitnah, caci-maki, adu domba," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj di Jakarta, Selasa (13/4).
Hati dan jiwa yang bersih dan jernih, dapat menjauhkan diri dari ajakan hawa nafsu yang menggoda selama menjalankan ibadah saat Ramadhan. "Kita songsong bulan suci Ramadhan dengan hati gembira. Di bulan ini semua pintu maaf terbuka. Mari perbaiki ibadah dan perbanyak kebaikan," paparnya.
Said Aqil menyebut mengatakan Ramadhan mesti dijadikan sebagai momentum kerohanian untuk menyucikan diri. Yaitu meningkatkan ketakwaan.
Cara untuk meningkatkan ketakwaan adalah dengan memperbanyak membaca Alquran, berzikir, dan beribadah dengan penuh khusyu. Tak hanya itu, keberkahannya harus diisi dengan berbagai aktivitas sosial yang bermanfaat.
"Saya ingatkan agar kita bukan hanya puasa dalam arti terminologi syariah. Tetapi juga puasa hakikat yaitu shaumi hawainnafs. Mudah-mudahan kita semua mendapatkan shaum yang berkualitas," tutupnya. (rh/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com