News . 09/04/2021, 18:29 WIB

Biaya Politik di Indonesia Mahal

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Mantan Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman mengatakan, demokrasi di Indonesia belum sesuai dengan harapan. Masih adanya money politics yang nyata dan membuat demokrasi di Indonesia tidak lebih baik dan adanya kekuatan besar yang disebut oligarki.

“Saya melihat politik dan oligarki ini setali tiga uang sebetulnya, karena ini semua disebabkan karena hal yang sama. Jadi adanya kekuasaan uang dan dipraktekkan dengan jual beli suara, sehingga banyak yang mulai menyuarakan,” beber Sohibul Iman, lewat keterangan resminya, Jumat (9/4).

Wakil Ketua Majelis Syuro’ PKS melanjutkan, kemunduran demokrasi ditandai dengan ruang partisipasi publik yang semakin menyempit. Hal ini akibat pintu masuk ke ranah poltik semakin berat yang disebabkan biaya politik yang mahal.

Akibatnya sirkulasi elit hanya dikuasai oleh orang-orang atau kelompok yang memiliki modal kapital.

“Penyebab mundurnya demokrasi Indonesia salah satunya akibat dari desain institusi demokrasi kita yang belum tuntas. Termasuk menyempitnya partisipasi publik, kemudian pengelolaan negara yang baik tidak abuse of power,” ujarnya.

Pembiayaan demokrasi Indonesia, lanjut MSI, yang menganut pasar bebas konstestasi politik membuat politik Indonesia memburuk, korupsi, politik berbiaya mahal dan oligarki kekuasaan.

“Budaya politik Indonesia tidak terjadi transformasi sehingga menimbulkan gesekan. Misal perbedaan dalam demokrasi. Kemudian masih ada pandangan bahwa menghadapi yang berbeda dengan pandangan zero sum game (saling menihilkan),” pungkasnya. (khf/fin)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com