News . 08/04/2021, 18:26 WIB
JAKARTA - Pemerintah akan menambah pemesanan sebanyak 90 juta - 100 juta Vaksin Sinovac. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kebijakan embargo dari negara produksen vaksin COVID-19.
"Kami sudah melakukan antisipasi dengan cara menambah jumlah Vaksin Sinovac, karena sampai sekarang yang tidak pernah miss jadwal pengirimannya adalah yang dari China," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat rapat kerja bersama DPR, Kamis (8/4).
"Yang dari Eropa dan dari India, dari jadwal yang sudah didiskusikan kemudian bergeser, karena berbagai macam masalah politik di negaranya masing-masing," ucapnya.
Berdasarkan informasi terakhir yang diterima dari AstraZeneca, rencana 50 juta dosis vaksin yang akan dikirim pada 2021 berubah menjadi hanya 20 juta dosis. Sisanya, 30 juta dosis vaksin akan dikirim pada 2022.
Ditegaskannya, pemerintah tetap berkomitmen menuntaskan program vaksinasi yang ditarget rampung pada 2021.
"Jadi semua pengiriman vaksin yang di tahun 2022 tidak akan kami lakukan konfirmasi," ucapnya.
Soal penambahan harga vaksin Sinovac itu, Budi mengaku belum mengetahui.
"Masih dalam tahap diskusi awal, volume komitmennya juga mereka (Sinovac) belum memberikan komitmen," katanya.(gw/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com