News . 31/03/2021, 08:51 WIB
JAKARTA- Politikus Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Fahri Hamzah menilai, kelompok teroris inginkan agar selalu dikaitkan dengan Agama Islam. Padahal mayoritas Islam merasa rugi apabila Islam dikaitkan dengan teroris.
"Mereka yang menginginkan agar terorisme diakui sebagai hasil atau terkait dengan agama Islam di Indonesia sesungguhnya adalah yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada Republik Ini. Padahal kalangan Islam merasa rugi atas kegiatan teroris yang dikait-kaitkan tak ada henti," ujar Fahri Hamzah, Rabu (31/3).
Untuk itu, mantan elit Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengusulkan agar semua pihak berhenti menggunakan nama jaringan teroris dengan bahasa Arab. Misalnya, Ansarut Tauhuid. Fahri bilang cukup disebut teroris saja.
"Saya usul dihentikan penggunaan kata; kelompok, jaringan, dan lainnya apalagi memakai bahasa Arab; jamaah, amaliyah, asharullah, dan lain-lain. Please sebut mereka TERORIS saja! Lalu identifikasi nama, lacak ke keluarga dan tetangganya supaya kita tidak terjebak menyeret agama dan warga umumnya!" ucap Fahri.
Fahri mengimbuhkan bahwa teroris tak ada hubungan dengan agama, mereka adalah jiwa-jiwa yang kosong.
"Teroris jangan lagi dihubungkan dengan agama, mereka adalah jiwa kosong yang diselundupkan ke dalam bangsa kita yg cinta damai dan persaudaraan. Mereka ini bom waktu yang alat picu ledaknya dikendalikan orang lain. Mereka ini penyusup yg bermaksud merusak barisan. Waspadalah!" cetusnya. (dal/fin).
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com