News . 30/03/2021, 12:05 WIB

Terbakarnya Kilang Balongan Tak Akan Pengaruhi Harga BBM Domestik

Penulis : Admin
Editor : Admin

 

JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan, tidak akan ada lonjakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dipicu terbakarnya Tanki T301 Kilang RU VI Balongan, Senin (29/3) dini hari kemarin.

Menurut Mamit, direksu Pertamina sendiri telah memastikan tidak akan ada gangguan pasokan BBM secara nasional akibat kejadian itu. Maka, meskipun kebakaran tersebut melahap cadangan minyak di Tanki, namun kebutuhan pasokan bisa dipenuhi dari tempat pengolahan lainnya.

"Karena kenaikan harga BBM itu dipengaruhi kenaikan harga minyak dunia plus kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Saya kira ini suatu hal yang berbeda antara kenaikan harga BBM dengan terbakarnya kilang," ujar Mamit kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Selasa (30/3).

Meburut Mamit, andaipun harga BBM kemudian diputuskan naik oleh Pertamina, keputusan itu bukan disebabkan kebakaran kilang Balongan, melainkan memang ada tekanan dari kenaikan minyak dunia maupun kurs rupiah terhadap dolar AS.

"Dengan terus naiknya harga minyak dunia sejak 2 bulan terakhir ini, maka biaya pokok produksi mereka mengalami kenaikan dan perlu dievaluasi. Bisa saja kenaikan BBM terjadi pada non subsidi seperti Pertamax series hingga Dex Lite, itu masih mungkin terjadi kenaikan," tuturnya.

Namun demikian, dipastikannya lagi bahwa kejadian kebakaran di Balongan tidak akan membuat harga BBM di Indonesia mengalami kenaikan. Hal itu merujuk pada pernyataan Pertamina yang menyebut bahwa stok BBM dalam kondisi aman paska kebakaran.

"Pertamina pasti masih berhitung kembali karena masih melemahnya konsumsi BBM di tengah pandemi. Saya kira mereka (Pertamina) masih perlu menghitung, karena harga sudah cukup tinggi tapi memang market nya masih sedikit, saya kira untuk membantu masyarakat, termasuk juga program langit biru yang masih berjalan, maka untuk kenaikan harga BBM ini tidak dilakukan dalam waktu dekat," pungkasnya.

Dikutip dari Reuters, harga minyak dunia melemah pada Selasa pagi, karena lalu lintas pengiriman dilanjutkan melalui Terusan Suez telah berhari-hari terhambat. Perhatian pun dialihkan ke pertemuan OPEC Plus pekan ini, di mana perpanjangan pembatasan pasokan mungkin akan dibahas di tengah penguncian pandemi virus corona yang baru.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 15 sen, atau 0,2 persen menjadi USD64,83 per barel pada pukul 07.15 WIB, setelah naik 0,6 persen pada sesi Senin (29/3).

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), terkoreksi 1 persen menjadi USD61,55 per barel, setelah jatuh 1 persen di sesi sebelumnya. (git/fin)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com