News . 30/03/2021, 06:00 WIB

RI Impor Daging Sapi dan Kerbau 121 Ribu Ton

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Untuk memenuhi konsumsi di dalam negeri yang meningkat menjelang Lebaran Idul Fitri 2021, pemerintah akan melakukan impor 121.119 ton daging sapi dan kerbau.

Keputusan impor tersebut karena dari proyeksi kebutuhan tiga bulan ke depan, yakni 52.156 ton (Maret), 59.979 ton (April) dan 76.769 ton (Mei).

"Kita berharap rencana importasi daging harus bisa masuk sesuai schedule,'' ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Syailendra dalam video daring, kemarin (29/3).

BACA JUGA:  Korupsi Korupsi Barang Darurat Covid-19, KPK Cegah 3 Orang ke Luar Negeri

Adapun daging impor berasal Gabungan Pengusaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), importir sapi swasta serta penugasan pemerintah melalui Perum Bulog dan PT Berdikari (Persero).

Pada Maret 2021, kata dia, impor daging direncanakan sebesar 44.510 ton yang berasal dari Gapuspindo 4.984 ton, importir daging swasta 36.754 ton, dan Bulog 2.772 ton.

Kemudian, impor daging pada April direncanakan mencapai 40.396 ton yang berasal dari impor Gapuspindo 6.941 ton, importir swasta 13.881 ton, dan Bulog 20.204 ton.

BACA JUGA:  Persija Jakarta Berikan Komentar Terkait Status Bambang Pamungkas

Terakhir, pada Mei, impor daging direncanakan mencapai 36.513 ton yang berasal dari Gapuspindo 8.400 ton, importir daging swasta 11.659 ton, Bulog 14.668 ton, serta Berdikari 1.786 ton.

Dia menjelaskan, sebenarnya kebutuhan konsumsi daging jelang Idul Fitri bisa dipenuhi oleh para peternak lokal yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia mencapai 14 juta ekor.

BACA JUGA:  KPK Lelang Range Rover hingga Hummer dari Kasus Eks Walkot Madiun, Segini Dapatnya

Dari jumlah tersebut, sekitar 4,5 juta di antaranya siap dipotong untuk memenuhi peningkatan konsumsi dalam negeri. Namun, tidak semudah itu karena peternak lokal enggan untuk menjualnya.

"Kalau seandainya kita sembelih 4 juta ternak kita, tentunya ini sudah sampai 700 ribu ton enggak perlu impor. Tapi persoalannya tidak semudah itu. Karena basis peternakan rakyat, tradisional, karena lebih ke menyimpan dibandingkan komersialisasi," pungkasnya. (din/fin)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com