News . 28/03/2021, 09:19 WIB
JAKARTA - Politikus PDIP Effendi Simbolon menyebut Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Bapak Naturalisasi usai ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang.
Sindiran kata Naturalisasi ini dicap kepada Moeldoko karena mantan Panglima TNI itu bukan merupakan kader Partai Demokrat, namun secara mengejutkan diangkat menjadi Ketua Umum Partai besutan SBY itu.
Mulanya, Effendi Simbolon merespon pertanyaan terkait spanduk yang bertebaran di media sosial, bahwa Puan Maharani akan dipasangkan dengan Moeldoko di Pilpres 2024. Effendi membantah itu, dia menilai spanduk itu hoaks. Effendi menyebut, dirinya mendukung Puan, tetapi bukan untuk dipasangkan dengan Moeldoko.
"Pastinya bercanda itu (poster Puan-Moeldoko), karena saya termasuk yang mendukung Puan untuk maju, tapi bukan sama Pak Naturalisasi. Nanti ada saatnya, ada waktunya, tapi nanti," kata Effendi dalam diskusi tentang regenerasi kader di partai politik dikutip Youtube MNC Trijaya FM, Ahad (28/3).
Anggota Komisi I DPR RI ini lebih lanjut menyebut, PDIP berbeda dengan Demokrat dari sisi sejarahnya. Demokrat masih berdebat tentang siapa pendiri Partai. Tetapi di PDIP, satu suara bahwa PDIP adalah Megawati Soekarno Putri.
"Ini agak berbeda ya dengan perdebatan di negeri seberang itu, yang masih dipertentangkan itu, siapa pendiri, siapa yang melahirkan, siapa penggagas, kalau kita ini memang bulat yang membawa PDIP itu Megawati Soekarnoputri," ujar Effendi. (dal/fin).
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com