JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih melanjutkan trend pelemahan pada perdagangan hari ini, Rabu (24/3). Sejumlah indikator teknikal masih menunjukkan bahwa trend pelemahan belum berakhir.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan rasio fibonacci, level support maupun resistance maksimum IHSG berada pada level 6.167,72 hingga 6.307,84.
Sementara itu, berdasarkan indikator MACD, telah membentuk pola dead cross di area positif, sedangkan Stochastic dan RSI berada di zona netral.
“Di sisi lain, terlihat pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG,” ujar Nafan seperti dalam keterangan resminya, Rabu (24/3).
Beberapa saham yang dapat dijadikan pertimbangan investor, diantaranya AKRA, ASII, DOID, GGRM, UNTR, dan WEGE.
Sementara itu, Head of Research Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat menjelaskan, pelemahan indeks komposit terjadi seiring dengan koreksi yang juga terjadi terhadap mayoritas indeks saham Asia.
Pelemahan disebabkan oleh kekhawatiran pasar terkait kebangkitan kembali kasus Covid-19 di Eropa yang membuat Jerman melakukan lockdown. Selain itu, angka kematian dan kasus global masih tetap tinggi, sehingga membatasi sentimen vaksinasi yang mendorong optimisme pasar bahwa pandemi akan segera usai.
Secara teknikal, kata Lanjar, IHSG gagal bertahan di level support bullish trend dan MA50. Hal itu menjadi indikasi IHSG akan bergerak tertekan dengan momentum bearish jangka pendek, sedangkan indikator MACD kehilangan momentum dengan bergerak flat.
“Dengan demikian, IHSG berpotensi kembali tertekan menguji support lower bollinger bands dengan support resistance 6.207-6.295,” ujar Lanjar.
Adapun, saham-saham yang dapat dicermati pasar secara teknikal adalah AALI, CTRA, HOKI, INCO, SCMA, dan TOWR.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Selasa (23/3), IHSG bertengger di level 6.252,71 setelah melemah 0,77 persen atau 48,42 poin. Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 151 saham ditutup menguat, 357 saham melemah, sedangkan 129 saham stagnan.
Total transaksi mencapai Rp11,01 triliun, dengan aksi jual bersih atau net sell investor asing senilai Rp21,86 miliar. (git/fin).