Lembaga Asing Fitch Ramal, Ekonomi Indonesia Pulih Tahun Ini

fin.co.id - 23/03/2021, 11:45 WIB

Lembaga Asing Fitch Ramal, Ekonomi Indonesia Pulih Tahun Ini

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

 

JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional, Fitch, memprediksi perekonomian Indonesia akan pulih di 2021. Dalam asesmennya, Fitch memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan pulih bertahap mencapai 5,3 persen pada 2021 dan 6 persen pada 2022, setelah terkontraksi 2,1 persen pada 2020 akibat pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo melalui keterangan resmi, Selasa (23/3). Perry mengungkap, ramalan pemulihan ekonomi oleh Fitch itu didasari oleh pembeeian stimulus pemerintah dan ekspor yang juga didukung perbaikan harga komoditas.

"Selain itu, momentum pertumbuhan ekonomi juga akan didukung oleh pembangunan infrastruktur. Pemulihan akan bergantung pada penanganan penyebaran Covid-19 khususnya melalui percepatan vaksinasi," ujar Perry, menjelaskan hasil kajian Fitch.

Dalam jangka menengah, lanjut Perry, Fitch memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan didorong oleh implementasi Undang Undang (UU) Cipta Kerja yang bertujuan untuk menghapus berbagai hambatan investasi. Fitch juga mencatat pembentukan Indonesia Investment Authority sebagai langkah untuk mendukung pembiayaan pembangunan infrastruktur dalam beberapa tahun ke depan.

"Fitch memperkirakan defisit fiskal akan sedikit menurun menjadi 5,6 persen pada 2021 dari 6,1 persen pada 2020, sejalan dengan target yang ditetapkan pemerintah," ungkap Perry.

Sementara itu pada 2021, Perry mengungkap bahwa belanja pemerintah tetap difokuskan pada upaya untuk mengurangi dampak krisis kesehatan, tercermin pada peningkatan alokasi belanja untuk belanja kesehatan dan bantuan untuk rumah tangga dan sektor usaha menjadi 4,2 persen dari PDB pada 2021 dari 3,8 persen pada 2020.

"Pemerintah juga sudah berkomitmen untuk memenuhi batas atas defisit fiskal 3 persen pada 2023," kata dia.

Kemudian dari sisi penerimaan, lanjut Perry, Fitch memperkirakan rasio penerimaan pemerintah akan membaik secara gradual menjadi 12,3 persen dan 12,8 persen dari PDB untuk 2021 dan 2022 seiring pemulihan ekonomi, setelah mencatat rasio sebesar 12,1 persen pada 2020. Fitch juga menyebutkan bahwa dampak pandemi terhadap posisi fiskal Indonesia tidak separah negara lain.

Hal lain yang menggembirakan, kata Perry, Dutch emberikan peringkat Investment grade dengan outlook stabil kepada Indonesia. Rating tersebut dipertahankan tetap baik karena jumlah utang yang dimiliki Indonesia dianggap masih cukup rendah, dan negara memiliki kemampuan bayar yang baik.

Sebagaimana diketahui, Fitch sebelumnya mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB dengan outlook Stabil (Investment Grade) pada 10 Agustus 2020.

Perry menjelaskan, Fitch melihat prospek perekonomian Indonesia tetap terjaga karena didukung oleh kredibilitas dan sinergi bauran kebijakan yang kuat baik secara nasional maupun antar lembaga anggota KSSK yaitu Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.

"Afirmasi rating Indonesia pada peringkat BBB (Investment grade) dengan outlook stabil merupakan bentuk pengakuan stakeholder internasional atas stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga di tengah pandemi Covid-19," tuturnya.

Perry memastikan, Bank Indonesia kedepan akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta terus bersinergi dengan Pemerintah untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional. (git/fin)

 

Admin
Penulis