JAKARTA - Direktur Bina Teknik Ditjen Sumber Daya Air (SDA), Kemen PUPR, Eko Winar Irianto mengatakan, bahwa kondisi pandemi Covid-19 membuat tren konsumsi air bersih secara domestik atau rumah tangga mengalami peningkatan.
"Terjadi tren kenaikan konsumsi air bersih secar domestik selam pandemi Covid-19. Salah satu penyebabnya, dengan adanya kebijakan working from home (WFH)," kata Eko di Jakarta, Selasa (23/3/2021).
BACA JUGA: Duel Catur Dewa Kipas dan Irene, Jadi Ingat Ceramah Ustad Abdul Somad Catur Haram
Kemudian, kata Eko, peningkatan konsumsi air domestik pada masa Covid-19 juga dipengaruhi oleh peningkatan kebutuhan air bersih untuk mendukung perilaku hidup bersih sehat dan disiplin protokol kesehatan, misalnya mencuci tangan dan mandi."Permasalahan yang timbul dengan adanya kondisi sekarang, terjadinya potensi penurunan tingkat ekonomi masyarakat yang menyebabkan kemampuan membayar masyarakat rendah. Ini juga akan menjadi potensi yang akan mengganggu penyediaan infrastruktur sumber daya air," tuturnya.
BACA JUGA: Jadi Komentator di Duel Dewa Kipas dan Irene, Follower Instagram Chelsie Monica Langsung Naik
"Sedangkan kebijakan WFH di sektor industri, jasa, hotel dan restoran telah menyebabkan konsumsi air non-domestik mengalami penurunan selama masa pandemi Covid-19," sambungnya.Eko menjelaskan, perbandingan konsumsi air domestik sebelum dan setelah pandemi yakni pada tahun 2019 konsumsi air domestik mencapai 15,41 meter kubik per bulan.
"Sedangkan pada tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 16,07 meter kubik per bulan," pungkasnya. (der/fin)