JAKARTA - Mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara mengaku tidak tahu menahu ihwal sumber dana pembayaran Rp150 juta kepada pedangdut Cita Citata saat mengisi acara di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembayaran itu diduga berasal dari fee pengadaan bansos Covid-19.
Demikian pengakuan Juliari saat bersaksi di sidang lanjutan perkara korupsi bansos Covid-19 dengan terdakwa Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar Maddanatja, Senin (22/3). Pada persidangan itu, Juliari dihadirkan secara virtual.
"Pembayaran artis Cita Citata, artis di Labuan Bajo, tahu tidak Adi (mantan Pejabat Pembuat Komitmen Kemensos Adi Wahyono) bayar pakai duit apa?" tanya Jaksa kepada Juliari.
"Tidak mengetahui," jawab Juliari.
Jaksa kemudian menanyakan kepada Juliari perihal sumber dana yang digunakan Adi untuk membayar biaya makan, panitia, pesawat, dan lainnya untuk kegiatan di Labuan Bajo.
Menjawab pertanyaan jaksa, Juliari kembali mengaku tak tahu menahu perihal sumber anggaran tersebut.
Diketahui pada persidangan Senin (8/3) lalu, mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kemensos Matheus Joko Santoso menyebut fee bansos total Rp14,7 miliar yang diberikan kepada Juliari salah satunya diperuntukkan untuk mendukung kegiatan Kemensos.
Sebanyak Rp150 juta disebut Joko digunakan untuk membayar jasa Cita Citata yang mengisi acara di Labuan Bajo.
"Artisnya informasinya Cita Citata, saya juga nggak hadir," kata Joko.
Adapun, pengusaha sekaligus konsultan hukum Harry Van Sidabukke didakwa menyuap Juliari Peter Batubara, Adi Wahyono, dan Matheus Joko Santoso sejumlah Rp1,28 miliar.
Suap diduga diberikan lantaran membantu penunjukan PT Pertani (Persero) dan PT Mandala Hamonangan Sude sebagai penyedia bansos sembako Covid-19 sebanyak 1.519.256 paket.
Sementara Direktur Utama PT Tigapilar Argo Utama Ardian Iskandar Maddanatja didakwa menyuap Menteri Sosial Juliari Peter Batubara sejumlah Rp1,95 miliar.
Suap diduga diberikan lantaran menunjuk Ardian melalui PT Tigapilar Agro Utama sebagai peyedia bansos sembako Covid-19 tahap 9, 10, komunitas, dan 12 sebanyak 115 ribu paket. (riz/fin)