News . 18/03/2021, 06:35 WIB

Kartu Prakerja Tingkatkan Keterampilan

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Program Kartu Prakerja terbukti dapat meningkatkan keterampilan para pekerja. Sehingga para perserta Prakerja mampu memenuhi kebutuhan dunia kerja.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan 88 persen dari total peserta program Kartu Prakerja berhasil meningkatkan keterampilannya. Para peserta pun akhirnya mampu memenuhi kebutuhan dunia kerja.

“Apa yang disimpulkan dari survei yang ada? 88 persen keterampilannya meningkat. Ini yang kita harapkan karena dalam zaman yang penuh dengan kompetisi seperti ini kalau keterampilan kita, setiap hari tidak kita perbaiki, perbaiki, perbaiki, hilang kita,” katanya di Istana Negara, Jakarta Rabu (17/3).

BACA JUGA:  Periksa Irjen KKP, KPK Dalami Kebijakan Edhy Soal Bank Garansi Eksportir Benih Lobster

Dia mengingatkan saat ini sangat penting meningkatkan kemampuan dan keterampilan pekerja di Indonesia. Sebab perubahan kebutuhan industri terhadap dunia kerja sangat cepat.

Untuk itu, dia meminta para pekerja untuk terus meningkatkan kemampuan dan mengasah diri agar bisa bersaing di era hiper-kompetisi ini.

Diungkapkannya, pada Program Kartu Prakerja, terdapat 1.700 jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh 165 lembaga pelatihan. Para peserta dibebaskan untuk memilih pelatihan sesuai potensi dan minat.

BACA JUGA:  Klaim Dinas ke Luar Kota, Antam Novambar Tak Penuhi Panggilan KPK

Ada lima besar sektor pelatihan yang paling diminati peserta Program Kartu Prakerja.

Pertama yaitu pelatihan pemasaran daring. Karena banyak dibutuhkan dan banyak peminatnya.

"Banyak sekali peminatnya dan memang pasar menghendaki itu. Kantor-kantor, perbankan, industri, semua menghendaki itu. Yang ingin jadi wirausahawan menghendaki itu, karena zamannya zaman digital," ungkapnya.

BACA JUGA:  Bea Cukai Terjunkan Pegawai di Berbagai Wilayah Lakukan Monitoring Harga Transaksi Pasar

Yang kedua, sektor makanan dan minuman yang ke depan juga banyak menjanjikan, baik untuk wirausaha maupun bekerja.

"Ke depan ini yang paling menjanjikan urusan pangan, kedua urusan energi. Urusan food and beverages (makanan dan minuman), urusan makanan dan minuman itu juga banyak peminatnya," jelasnya.

Ketiga yang berkaitan dengan ilmu dan teknologi atau yang lebih khusus yaitu program web. Lalu keempat urusan perkantoran atau pelatihan yang berkaitan dengan urusan perkantoran.

"Pasar, baik itu industri maupun perkantoran, memerlukan pelatihan tersebut," katanya.

BACA JUGA:  Puluhan Tahun Memendam Rasa Cemburu, Suami Tega Bacok Istri dan Tetangga

Terakhir, kata Jokowi, berkaitan dengan kewirausahaan. Saat ini banyak anak muda ingin masuk dunia usaha.

Dijelaskannya pelatihan-pelatihan seperti yang ada dalam Kartu Prakerja dibutuhkan bagi mereka yang ingin menjadi wirausahawan.

"Saya mulai usaha dulu dari nol, juga ikut pelatihan. Dulu seminggu. Tapi kalau sekarang zamannya sudah digital bisa belajar 'online' (daring) akan lebih mempercepat," katanya.

Menurutnya, saat ini jumlah peserta Program Kartu Prakerja baru sekitar 5,6 juta orang. Padahal masyarakat yang mendaftar Program Kartu Pra Kerja mencapai 55 juta orang.

Presiden mengakui jumlah peminat Kartu Pra Kerja semakin tinggi, namun belum terakomodir seluruhnya dalam program yang sedang berjalan.

“Artinya peminatnya banyak sekali. Artinya apa? Memang belum tertampung semuanya,” ucapnya.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com