Erick Thohir Optimis 7 BUMN Mampu Jadi Motor Penggerak Sektor Pariwisata

fin.co.id - 18/03/2021, 08:26 WIB

Erick Thohir Optimis 7 BUMN Mampu Jadi Motor Penggerak Sektor Pariwisata

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA , Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap kolaborasi tujuh perusahaan plat merah dapat menjadi motor penggerak sektor pariwisata di Indonesia, yang ditanda melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang Kolaborasi Program Strategis BUMN Ekosistem Pariwisata.

Pengamat Pusat Studi BUMN dari FEB Universitas Hasanudin Makassar Mursalim Nohong menyatakan optimis terhadap perkembangan pariwisata Indonesia yang diawali dengan penandatanganan MoU 7 perusahaan BUMN seharusnya ditindaklanjuti dengan kebijakan-kebijakan lain dilevel pemerintah daerah.

“Langkah ini tentu merupakan bagian penting dari isi dokumen induk pengembangan kepariwisataan nasional dan juga daerah. Artinya masih banyak point lain yang bersifat mandatory yang seharusnya digali kemudian diterapkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah.” Ungkapnya.

Mursalim menambahkan, kebijakan ini harus bersifat satu pintu seperti dalam dunia investasi dan penanaman modal. Sebagai salah satu bentuk bisnis jasa maka penciptaan rasa aman, bersih, nyaman dan sifat bersahaja masyarakat juga seharusnya menjadi perhatian penting masyarakat dan pemerintah.

Infrastruktur jalan dan penghubung antar lokasi khususnya daerah tujuan wisata harus ditingkatkan juga. Jalan dan jembatan yang baik tentu akan memperpendek waktu tempuh setiap wisatawan.

“Kalau itu semua dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah maka tentu akan terbangun optimisme bahwa BUMN akan menjadi lokomotif penggerakan pembangunan di negeri sendiri bukan saja pariwisata tetapi sektor lainnya juga.” Tuntasnya.

Sebelumnya, Erick mengungkapkan kolaborasi membentuk ekosistem pariwisata ini merupakan inisiatif yang baik sesuai Key Performance Indicators (KPI) yang diberikan kepada para direksi dan komisaris BUMN tersebut.

“Salah satu fungsi BUMN adalah sebagai agent of development sehingga memiliki peranan penting di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional [PEN]. Tujuh BUMN ini berkolaborasi untuk menjadi motor penggerak agar sektor pariwisata kembali meningkat dan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha lainnya," jelasnya, Kamis (11/3/2021).

Adapun BUMN yang menandatangani MoU, yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai operator bandara, PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai operator bandara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebagai operator maskapai Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata.

Lalu, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) selaku pengelola Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, PT Hotel Indonesia Indonesia Natour (Persero) yang merupakan travel management dan operator jaringan hotel, serta PT Sarinah (Persero) yang memiliki bidang usaha ritel, properti, ekspor, impor dan distribusi.

Ketujuh BUMN tersebut akan lebih intensif menindaklanjuti MOU ini dengan quick win program terkait promosi bersama, cross selling, bundling strategy dan pembuatan produk-produk terkait pariwisata sesuai new normal. Di samping itu, para pihak juga akan mengkaji kemungkinan pemanfaatan sumber daya perusahaan termasuk anak perusahaan atau perusahaan terafiliasi untuk mendukung berjalannya program strategis ini.

"Saya meminta agar sinergi ini dapat dijalankan secara konsisten dan bukan hanya lip service, tidak hanya seremonial. Tetapi harus menjadi sesuatu yang konkret. Kami harap kontribusi yang kita lakukan kepada negara dapat lebih optimal dan memberikan manfaat bagi dunia usaha dalam menghadapi tantangan akibat pandemi," tukas Erick. (dal/fin). 

Admin
Penulis