"Saya tidak cocok dengan istilah peta jelan. Kalau peta jalan itu sudah ada tujuannya. Kalau cetak biru, tergantung kemampuan kita," kata Indra.
BACA JUGA: Dukung Pemerintah Cegah Covid 19, Kajari Pangkalpinang Serta Jajarannya Disuntik Vaksin
Menurut Indra, saat ini Indonesia butuh rancangan tetap dalam pembangunan pendidikan, bukan mengejar titik tertentu seolah melihat peta."Bagaimana kita membangun kalau tidak punya cetak biru. Kalau kita mau bangun rumah mampunya satu lantai ya itu punya kita. Itulah kenapa saya setuju pakai istilah cetak biru," ujarnya.
Secara garis besarnya, kata Indra, selagi cetak biru belum ada, maka pelaksanaan program pendidikan tidak pernah kelihatan hasilnya. Menurutnya, membangun pendidikan adalah bagian proses yang didasari rancangan.
"Harusnya cetak birunya itu dari sebuah proses, kalau kita punya program pendidikan ya jangan pakai episode. Episode-episode itu bukan proses," pungkasnya. (der/fin)