News . 08/03/2021, 08:59 WIB
"Kami tentu punya hak dan kewajiban moral melawan gerakan pengambilalihan kekuasaan Partai Demokrat yang tidak sah itu," tegasnya.
Perlawanan wajib dilakukan. Dia menilai tindakan Moeldoko cs merusak konstitusi dan demokrasi.
AHY menyebut konflik hingga keluarkan hasil KLB Deli Serdang tak cuma urusan internal partai. Konflik ini melibatkan kelompok di luar partai. Apalagi, konflik itu membawa Moeldoko yang merupakan Kepala Staf Kepresidenan.
"Karena aktor eksternal yaitu Kepala Staf Kepresidenan, saudara Moeldoko, yang terlibat langsung dan dengan kesadaran penuh mengambil kepemimpinan Partai Demokrat secara tidak sah secara ilegal dan secara inkonstitusional," ujar dia.
Dia pun menilai kubu Moeldoko sebagai pihak yang hanya ingin memiliki Partai Demokrat, tanpa punya rasa cinta.
AHY pun menyindir senior, kader, hingga mantan kader yang tiba-tiba mencintai Partai Demokrat dan mengusung Moeldoko sebagai ketua umum. Pihak yang disebut nya tak berjuang ketika partai berlambang bintang mercy itu tengah mengemban amanat dari masyarakat.
"Mereka mengatakan telah berkorban berjuang untuk Partai Demokrat, padahal kenyataannya ketika kita berjuang mereka ke mana saja. Mudah sekali keluar masuk partai, mudah sekali meninggalkan kita, ketika kita sedang naik mereka kembali seolah-olah mencintai Partai Demokrat," ujarnya.
Diketahui, Moeldoko menerima keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3). KLB menetapkan dirinya sebagai ketua umum (ketum) partai.
"Baik dengan demikian, saya menghargai dan menghormati keputusan saudara. Oke kita terima menjadi ketua umum," ujar Moeldoko.(gw/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com