News . 04/03/2021, 07:35 WIB

Pertanian Modern Kunci Tingkatkan Produktivitas Padi

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Model pertanian modern seperti penggunaan teknologi pertanian hingga penggunaan bibit unggul, diklaim sebagi kunci sukses untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi. Selain itu, asuransi pertanian hingga pencetakan sawah baru juga bisa mendorong peningkatan hasil produksi pertanian padi pada 2020 kemarin.

"Produksi beras tahun 2020 naik tipis 0,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya, adalah bukti strategi dan kebijakan bidang pertanian yang diterapkan berhasil," ujar Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (3/3).

BACA JUGA:  Mendikbud Targetkan Sekolah Tatap Muka Bisa Serentak Digelar Juli 2021

Tahun ini, kata Suwandi, Kementan akan menerapkan berbagai terobosan, mulai dari penerapan teknologi benih, alat mesin pertanian, hingga manajemen korporasi. “Semua tujuannya demi meningkatkan produksi tanaman pangan, serta menyejahterakan petani,” kata Suwandi.

Dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS), angka produksi padi pada 2020 sebesar 54,65 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), mengalami kenaikan sebanyak 45,17 ribu ton atau 0,08 persen dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 54,60 juta ton GKG.

BACA JUGA:  Pemprov DKI Koordinasi dengan Kemenkes Terkait Temuan Varian Covid-19 B117 Asal Inggris

Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan, produksi beras pada 2020 sebesar 31,33 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 21,46 ribu ton atau meningkat 0,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 31,31 juta ton.

Terpisah, Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Sutarto Alimoeso mengatakan, pemanfaatan teknologi dalam pertanian terbukti sangat efektif untuk mendorong peningkatan produktifitas tanam petani.

BACA JUGA:  Kemenaker: Pengusaha Wajib Ikutsertakan Karyawan Jadi Peserta JKP

"Ketika dalam pertanian itu ada perbaikan infrastrukturnya, kemudian ada peningkatan pelayanan sarana produksinya, pelayanan pasca panennya, tentunya kalau itu dilakukan secara intensif, pasti dampaknya terhadap produktivitas," ujar Sutarto kepada FIN, kemarin.

BACA JUGA:  Jokowi Cabut Perpres Miras, Mahfud MD: Tanda Pemerintah tak Alergi Kritik

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto sebelumnya menyebutkan, potensi produksi periode Januari - April 2021 diperkirakan bisa mencapai 14,54 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 3,08 juta ton (26,84 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada subround yang sama tahun lalu sebesar 11,46 juta ton.

Adapun potensi luas panen padi pada subround Januari - April 2021 tersebut mencapai 4,86 juta hektar atau mengalami kenaikan sekitar 1,02 juta hektar (26,53 persen) dibandingkan subround Januari - April 2020 yang sebesar 3,84 juta hektare. (git/din/fin)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com