News . 22/02/2021, 12:00 WIB

Komoditas Perikanan Sulsel Laris di 50 Negara

Penulis : Admin
Editor : Admin

MAKASSAR - Komoditas perikanan Sulsel laris di 50 negara. Pada 2020, nilai ekspornya mencapai Rp5,47 triliun.

Tahun ini, volume ekspor diprediksi jauh lebih besar. Bahkan tahun 2021 target ekspornya meningkat, mencapai 177,191 ton. Tahun lalu terealisasi 158 ribu ton. Didominasi komoditas rumput laut dan udang.

Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel, Hary Rustam Tawainella, mengatakan, komoditas perikanan terus menjadi primadona. Targetnya bisa mengejar volume ekspor di sektor pertambangan.

BACA JUGA:  Rocky Gerung: Banjir di Jakarta Paling Parah Ketika Jokowi jadi Gubernur, Bundaran HI Jadi Kolam Renang

Target ekspor sektor perikanan Sulsel tahun 2021 ini sebesar 177.191,4 ton. Hal tersebut sejalan dengan pencapaian ekspor di Januari 2021 ini yang cukup bagus.

Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel mendata Januari 2021 ekspor perikanan Sulsel mencapai 8.562,21 ton.

Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan ekspor Januari 2020 yang hanya sebesar 5.929,5 ton. Padahal saat itu pandemi belum ganas-ganasnya di Tanah Air. "Kita target meningkat. Karena trennya juga terus meningkat," kata Hary seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Minggu, 21 Februari.

BACA JUGA:  Klarifikasi Laporan Din Syamsuddin, Tim Advokasi Bakal Sambangi KASN

Hary bertutur, ekspor Sulsel masih akan didominasi oleh komoditas unggulan seperti rumput laut, tuna, cakalang, tongkol, gurita, dan udang. Apalagi lanjutnya, tahun ini DKP Sulsel punya program yang sentuhannya ke petambak dan nelayan.

Bentuknya dalam belanja hibah. "Program yang kami lakukan adalahprogram pengembangan udang windu 1.000 hektare di 13 kabupaten," jelasnya.

Sebelumnya Kepala Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BBKIPM) Makassar, Sitti Chadidjah, mengatakan, sepanjang 2020 ekspor komoditas perikanan di daerah ini menjangkau 50 negara. Total ekspor sebesar 158.050 ton lebih dengan nilai Rp5,47 triliun.

BACA JUGA:  Temukan Maladministrasi pada Putusan Kasus Jiwasraya, Ombudsman Surati Presiden

Lima negara tujuan ekspor terbesar Sulsel, meliputi China, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam.

"Kita akan terus membuka kran ekspor untuk menggeliatkan ekonomi," bebernya.

Pemerintah Indonesia desak pemerintah Jepang membebaskan bea masuk komoditas perikanan. Ini peluang menggenjot komoditas asal Sulsel.

BACA JUGA:  Di-bully Buzzer Karena Gak Nikah, Rocky Gerung Akui Santai Nanggepin Orang Dungu

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan, Indonesia tengah memperkuat kerja sama dengan Jepang di sektor perikanan, khususnya bidang teknologi.

Menurut Trenggono, kerja sama ini akan menguntungkan kedua pihak karena produksi perikanan Indonesia terus meningkat, sementara Jepang membutuhkan ikan dari Indonesia untuk mendukung industri bisnis kuliner negara tersebut.

"Kita saling membutuhkan, makanya harus ada stimulus perdagangan," ujar Trenggono. (tam)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com