News . 19/02/2021, 09:35 WIB
JAKARTA - Pekerja di sektor pertanian sampai saat ini masih didominasi oleh masyarakat berpendidikan rendah dan usia lanjut. Padahal, dalam bidang pertanian dibutuhkan SDM yang andal guna mempercepata swasembada pangan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), per Agustus 2020 jumlah pekerja di sektor bertambah menjadi sebanyak 38,2 juta orang dari 2,8 juta.
"Ini setara 29,76 persen dari total penduduk bekerja di Indonesia," ujar Kepala BPS, Suhariyanto kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (18/2).
"SDM di pertanian kurang menguntungkan karena mayoritas didominasi dari mereka yang berpendidikan rendah dan berusia lanjut. Ke depan kita harus mencari cara, bagaimana agar anak muda bisa masuk ke sektor pertanian," ucapnya.
Berbeda halnya untuk rentang usia 35-44 tahun, usia 45-54 tahun dan usia 55-64 tahun atau bahkan 65 ke atas, jumlahnya di 2018 meningkat dibanding pada 2013.
Kendati demikian, Charles optimistis pada 2021 sektor pertanian tidak akan ditinggalkan, jika dua permasalahan yaitu Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) bisa diperjuangkan pemerintah.
Pengamat Pertanian Institut Development For Economics and Finance (INDEF) Bustanul Arifin menyampaikan ada lima poin yang harus dibenahi pada sektor pertanian di 2021.
Kedua, yaitu perbaikan kinerja Litbang dan penyempurnaan ekosistem inovasi, serta peningkatan kerjasama antara akademik, pengusaha, pemerintah dan masyarakat.
Keempat, perhatian khusus pada pembenahan rantai nilai dan sistem logistik, termasuk pemberian insentif untuk ekspor langsung.
"Terakhir, pengembangan sumber daya manusia pertanian yang unggul, dengan pendekatan kemitraan akademis, pendampingan hingga kemitraan swasta dan akses keuangan serta perbankan,'' tukas Bustanul Arifin. (git/din/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com