Menurut Teguh, kebocoran ini juga dapat dilihat sebagai 'blessing in disguised' terhadap tata kelola vaksinasi di Jakarta karena di tahap pertama yang jumlahnya kecil, yaitu hanya untuk nakes dan 'frontliner' pelayanan.
"Kebocoran itu sudah muncul dan upaya perbaikan bisa segera dilakukan," ujar Teguh. (riz/fin)