News . 11/02/2021, 11:35 WIB
JAKARTA - Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas kesehatan Cina membeberkan hasil penyelidikan tentang asal-usul virus Corona (Covid-19) di Wuhan, Cina pada Selasa (9/2/2021) waktu setempat.
Menurut kesimpulan mereka, virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 berkemungkinan telah menyebar di wilayah lain, sebelum akhirnya diidentifikasi di Wuhan pada akhir 2019. Artinya, tak ada cukup bukti bahwa virus corona menyebar pertama kali di ibu kota provinsi Hubei itu.
Dalam melakukan analisis penyelidikan, Tim WHO menggunakan empat hipotesis utama, yakni penyebaran langsung virus dari hewan ke manusia, lompatan virus ke manusia melalui inang perantara, rantai makanan, khususnya, produk makanan beku potensial yang berfungsi sebagai permukaan untuk penyebaran virus ke manusia, dan kemungkinan insiden laboratorium yang sangat tidak mungkin.
"Penularan dari hewan kemungkinan memicu corona, tetapi sejauh ini inang perantara belum bisa diidentifikasi," kata kepala tim ilmuwan Cina Liang Wannian, seperti dikutip dari AFP, Rabu (10/2/2021).
Menurut Wannian, penelitian menunjukkan, bahwa virus dapat dibawa dari jarak yang jauh dalam keadaan beku. Hal tersebut menyinggung teori di Cina, bahwa virus corona berasal dari luar negeri.
Sejak keluar dari karantina hotel selama 14 hari, para ahli WHO sudah mengunjungi sejumlah lokasi yang disebut muasal pandemi itu, termasuk pasar basah Huanan, tempat pertama kali orang terkonfirmasi positif Covid-19. Tim itu hanya menghabiskan waktu satu jam di pasar makanan laut tersebut.
"Bukti juga menunjukkan reservoir alami virus, yaitu populasi kelelawar. Tetapi karena Wuhan tidak terletak di dekat tempat tinggal kelelawar, maka lompatan langsung virus ini ke Wuhan sangat tidak mungkin. Bagaimana virus memasuki pasar juga masih belum diketahui," terangnya.
Sempat muncul dugaan Covid-19 menyebar karena ada kekeliruan penanganan yang dilakukan oleh peneliti di Institut Virologi Wuhan. Namun, Cina membantah tuduhan itu.
Di lab itu, tim menghabiskan hampir empat jam dan bertemu dengan sejumlah ilmuwan Cina. Selebihnya, mereka berada di hotel, serta menerima kunjungan dari berbagai pejabat Cina.
WHO menyatakan, bahwa misi yang dijalankan tim penyelidik itu adalah murni kegiatan ilmiah. Namun, di mata pemerintah Cina hal itu sarat dengan muatan politis.
"Begitu banyak kerumitan untuk bisa mengetahui dari mana virus itu berasal," ujar Dwyer.
Menanggapi hasil penyelidikan Tim WHO tersebut, Amerika Serikat (AS) menyatakan tidak akan menerima dari penyelidikan mengenai asal usul virus corona di Wuhan.
Menurutnya, hasil itu tanpa secara independen memverifikasi temuan tersebut. Untuk itu, AS akan menggunakan intelijennya sendiri dan berunding dengan sekutu.
Psaki menambahkan, meskipun AS telah bergabung kembali dengan WHO, bukan berarti menerima mentah-mentah setiap apa yang dihasilkan. "Penting bagi kami untuk memiliki tim ahli sendiri di lapangan," ujarnya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price menambahkan, bahwa penghitungan lengkap dan detail oleh WHO dan Tiongkok yang merinci bagaimana pandemi dimulai dan menyebar sangat penting, mengingat taruhannya dan dampak global penyakit yang menghancurkan.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com